Ketika Hasto Ngaku Khilaf saat PDIP Usung Gibran Jadi Walkot Solo
Cholis Anwar
Sabtu, 30 Maret 2024 16:47:00
Murianews, Jakarta – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengaku khilaf saat PDIP mencalonkan Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan Wali Kota (Walkot) Solo pada 2020 lalu.
Dalam sebuah acara diskusi yang bertajuk ”Sing Waras Sing Menang” pada Sabtu (30/3/2024), Hasto menyatakan jika pada waktu itu, PDIP terjebak dalam kesalahan besar ketika memutuskan untuk mengusung Gibran.
Keputusan tersebut, menurut Hasto, diambil karena partai melihat kemajuan yang telah dicapai oleh ayah Gibran, yakni Presiden Joko Widodo.
”Ya kami jujur saja khilaf ketika dulu ikut mencalonkan Gibran karena kami juga di sisi lain memang mengakui terhadap kemajuan yang dilakukan Pak Jokowi,” kata Hasto dikutip dari Kompas.com, Sabtu (30/3/2024).
Namun, Hasto menekankan jika belakangan ini, partainya menyadari bahwa kemajuan negara belakangan ini, justru disertai dengan meningkatnya beban utang yang sangat besar bagi pemerintah.
Hasto melanjutkan dengan mengungkapkan data terkait utang pemerintah yang mencapai angka yang mengkhawatirkan, hampir mencapai 196 miliar dolar AS, sementara utang dari sektor swasta dan BUMN hampir mencapai 220 miliar dolar AS.
Menurutnya, hal ini menjadi potensi persoalan serius yang akan dihadapi oleh negara di masa depan.
Sebagai informasi, PDI-P adalah partai politik utama yang mengusung Gibran Rakabuming dalam Pilkada Solo 2020.
Namun, setelah Gibran menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2024, PDIP dan Gibran berpisah jalan.
Meskipun pasangan Prabowo-Gibran telah diumumkan sebagai pemenang Pilpres 2024, sengketa hasil Pilpres masih berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK).



