Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Jepang diguncang oleh gempa bumi berkekuatan 7,1 pada Kamis (8/8/2024). Hal ini pun memicu peringatan tsunami.

Gempa tersebut melanda provinsi Miyazaki di barat daya pulau Honshu, menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

Awalnya, USGS melaporkan gempa tersebut berkekuatan 6,9, namun kemudian merevisinya menjadi 7,1. Gempa dilaporkan terjadi pada pukul 07.42 GMT, dan segera diikuti oleh peringatan tsunami yang dikeluarkan untuk provinsi Kochi, Miyazaki, Ehime, Oita, dan Kagoshima.

Beberapa saat kemudian, Badan Meteorologi Jepang (JMA) mencabut peringatan tsunami untuk empat provinsi, namun tetap memberlakukannya untuk provinsi Miyazaki.

Melansir dari Antara, peringatan tersebut masih berlaku di wilayah tersebut karena potensi ancaman tsunami yang masih ada.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi, mengonfirmasi bahwa setidaknya tiga orang terluka di daerah yang terkena gempa.

”Kami mendesak masyarakat untuk menghindari perjalanan ke wilayah terdampak dan tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan,” kata Hayashi.

JMA juga mengeluarkan peringatan ”gempa besar” setelah gempa utama. Wilayah yang paling berisiko adalah Palung Nankai, sebuah palung bawah laut yang terletak di selatan Nankaido, Pulau Honshu bagian selatan.

Gempa tersebut terjadi pada kedalaman sekitar 30 kilometer di lepas pantai Miyazaki, dan mencatat intensitas kurang dari 6 pada skala intensitas seismik Jepang yang mencapai 7, di kota Nichinan di bagian selatan, menurut laporan Kyodo News.

Komentar

Terpopuler