Operasi penyelamatan diperkirakan akan berlanjut hingga cuaca memungkinkan. Masyarakat di wilayah pesisir diimbau untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi yang masih mengancam kawasan pantai selatan.
Murianews, Sukabumi – Satu unit helikopter dari Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) dikerahkan untuk mengirimkan bantuan kepada puluhan warga yang terisolir akibat ombak besar di Dermaga PT SBP, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuled, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis (17/10/2024) pagi.
Direktur Operasi dan Latihan Basarnas, Edy Prakoso mengatakan, cuaca ekstrem di pantai selatan Jawa Barat, dengan gelombang setinggi 2 hingga 3,5 meter.
Kecepatan angin mencapai 5 hingga 35 knot per jam. Hal ini membuat tim SAR harus menggunakan helikopter untuk mengirimkan bantuan logistik dan menurunkan regu penolong.
”Bantuan logistik kami kirimkan menggunakan helikopter, sekaligus menurunkan tim untuk memeriksa kondisi kesehatan warga yang terisolir,” ungkap Edy dikutip dari Antara.
Menurut laporan yang diterima dari personel di lapangan, sekitar 70 warga, yang sebagian besar merupakan nelayan dan pemancing, terjebak di ujung Dermaga PT SBP.
Mereka tidak dapat kembali ke desa karena separuh dermaga tersebut putus akibat hantaman ombak besar.
Tiga orang dilaporkan hilang setelah terseret ombak, yakni Dede Yusuf (28), Rahmat alias Ehek (51), dan Rohmat (36), semuanya warga Desa Buniasih.
Video amatir yang memperlihatkan dahsyatnya ombak menghantam dermaga telah tersebar di media sosial sejak Rabu (16/10/2024) sore.
Tim Basarnas, bersama dengan TNI dan Polri, masih bersiaga di lokasi kejadian sambil menunggu cuaca membaik untuk melanjutkan upaya pencarian dan evakuasi korban.
Operasi penyelamatan diperkirakan akan berlanjut hingga cuaca memungkinkan. Masyarakat di wilayah pesisir diimbau untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi yang masih mengancam kawasan pantai selatan.