Pada 2022, nilai ekspor sektor perikanan Indonesia mencapai 6,24 miliar dolar AS dengan komoditas utama seperti udang, rajungan, cumi, sotong, gurita, serta tuna, tongkol, dan cakalang.
Murianews, Jakarta – Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat protein perikanan dunia, terutama di tengah tantangan meningkatnya kebutuhan protein global.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Budi Sulistyo, dalam seminar yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Budi mengutip data dari Organisasi Pangan Dunia (FAO) tahun 2018 yang memproyeksikan bahwa populasi dunia akan meningkat lebih dari 30 persen pada 2025. Sejalan dengan itu, kebutuhan protein global juga diprediksi meningkat hingga 70 persen.
”Sumber protein mana yang bisa memenuhi? Yang berpotensi memenuhi adalah sumber daya ikan,” jelas Budi dikutip dari Antara.
Ia juga menyampaikan, sistem produksi pangan berbasis darat saat ini belum cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi yang terus bertambah.
Berdasarkan data dari World Economic Forum (2024), produksi pangan berbasis darat terbatas oleh ketersediaan lahan, sehingga mengoptimalkan sumber daya laut menjadi langkah strategis.
Untuk menjaga keberlanjutan sektor perikanan, Budi menjelaskan bahwa KKP telah mengembangkan lima pilar kebijakan ekonomi biru.
Kelima pilar tersebut meliputi; memperluas kawasan konservasi laut; penangkapan ikan terukur berbasis kuota; pengembangan perikanan budidaya berkelanjutan di laut, pesisir, dan darat; Pengawasan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil; Pengurangan sampah plastik di laut dengan melibatkan partisipasi nelayan.
”Kami harapkan dengan ini sumber daya tetap terjaga, kebutuhan protein kita terpenuhi, dan nilai ekonominya juga meningkat,” tambah Budi.
Data dari World Resources Institute menunjukkan bahwa Indonesia merupakan produsen ikan tangkap laut terbesar kedua di dunia setelah China, memenuhi sekitar 25 persen permintaan global.
Pada 2022, nilai ekspor sektor perikanan Indonesia mencapai 6,24 miliar dolar AS dengan komoditas utama seperti udang, rajungan, cumi, sotong, gurita, serta tuna, tongkol, dan cakalang.