Budi menegaskan, pemerintah akan mengambil langkah-langkah tegas untuk memberantas judi online, termasuk melalui pendekatan teknologi dan kebijakan hukum.
”Kami harus bekerja sama dengan semua pihak untuk menghentikan laju pertumbuhan judi online yang semakin merugikan masyarakat,” tambahnya.
Murianews, Jakarta – Jumlah pemain judi online di Indonesia terus meningkat dan mencapai angka yang mengkhawatirkan.
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan mengungkapkan, ada sekitar 8,8 juta masyarakat Indonesia yang aktif bermain judi online.
”Bapak Presiden dalam beberapa kesempatan menyampaikan perputaran judi online di Indonesia kini mencapai Rp 900 triliun di tahun 2024. Pemainnya kurang lebih 8,8 juta masyarakat Indonesia,” ujar Budi dikutip dari Antara, Jumat (22/11/2024).
Budi menjelaskan, mayoritas pemain judi online berasal dari kalangan kelas menengah ke bawah. Para pemain ini memiliki berbagai latar belakang pekerjaan, termasuk pekerja swasta yang mencapai 1,9 juta orang dan anggota TNI-Polri sebanyak 97 ribu orang.
Lebih mencemaskan, judi online juga mulai merambah anak-anak. Budi mengungkapkan bahwa ada sekitar 80 ribu pemain judi online yang berusia di bawah 10 tahun.
”Angka ini diprediksi akan terus bertambah jika kita tidak melakukan upaya masif dalam memberantas judi online,” tegasnya.
Budi menjelaskan, daya tarik judi online terletak pada sensasi kemenangan yang dirancang untuk membuat pemain terus bermain dan menyetor uang.
Perasaan senang yang dialami pemain disebut berasal dari hormon endorfin yang dilepaskan saat menang, meskipun kemenangan tersebut sebenarnya telah diatur oleh operator judi online.
”Menurut pakar keamanan siber, kemenangan ini telah diatur oleh operator agar pemain merasa senang dan terus menambah deposit dana mereka. Ketika jumlah deposit sudah besar, pemain dipastikan akan kalah dan kehilangan uangnya,” jelas Budi.
Budi menegaskan, pemerintah akan mengambil langkah-langkah tegas untuk memberantas judi online, termasuk melalui pendekatan teknologi dan kebijakan hukum.
”Kami harus bekerja sama dengan semua pihak untuk menghentikan laju pertumbuhan judi online yang semakin merugikan masyarakat,” tambahnya.
