Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dikabarkan tengah mempertimbangkan rencana relokasi sementara sekitar dua juta warga Palestina dari Gaza ke sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Mengutip dari Detik.com, langkah kontroversial ini masih dalam tahap diskusi oleh tim transisi Trump.

Rencana tersebut muncul di tengah upaya menjaga kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Steve Witkoff, utusan Donald Trump untuk Timur Tengah, disebutkan akan segera mengunjungi Jalur Gaza untuk memastikan stabilitas kawasan.

”Witkoff akan terus hadir di wilayah tersebut selama beberapa minggu atau bulan ke depan guna menangani masalah yang muncul di lapangan,” ungkap salah satu pejabat tim transisi Trump.

Tim transisi Trump dikabarkan sedang mencari solusi jangka panjang untuk mencegah potensi pemberontakan di Gaza. Salah satu langkah yang dipertimbangkan adalah merelokasi sementara warga Gaza ke negara-negara lain.

”Jika kita tidak membantu warga Gaza, membuat hidup mereka lebih baik, dan memberi mereka harapan, maka akan terjadi pemberontakan,” ujar pejabat tersebut.

Indonesia menjadi salah satu negara yang sedang didiskusikan sebagai lokasi relokasi sementara, menurut laporan NBC News. Namun, gagasan ini menuai reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk komunitas Palestina dan negara-negara Arab.

Kontroversial...

Rencana relokasi warga Gaza dianggap kontroversial. Banyak pihak menilai langkah ini sebagai awal dari upaya untuk memaksa warga Palestina meninggalkan tanah mereka.

Media Israel, The Times of Israel, melaporkan jika rencana relokasi ini dikaitkan dengan rekonstruksi pasca-perang di Gaza. Indonesia disebut sebagai salah satu negara tujuan potensial dalam rencana ini.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler