Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memberi perhatian serius terhadap banjir yang terjadi di ruas Tol Sedyatmo Km 31+200 arah Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), pada Rabu (29/1/2025) pagi.

Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti menjelaskan, banjir tersebut disebabkan oleh drainase jalan tol yang tidak mampu menampung aliran air akibat curah hujan tinggi yang terjadi dalam waktu lama. Selain itu juga kondisi air laut yang sedang pasang.

”Air dari drainase jalan tol tidak dapat mengalir ke saluran penghubung atau drainase kawasan, yang mengakibatkan genangan di badan jalan tol,” ujar Diana dalam keterangan tertulis pada Kamis (30/1/2025).

Menanggapi hal ini, Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, telah menurunkan empat unit pompa mobile dengan total kapasitas 320 liter per detik untuk membantu menyedot air di lokasi genangan.

Saat ini, ketinggian air di tol Bandara Soetta telah berkurang dan diupayakan akan terus menyusut hingga badan jalan benar-benar kering.

Diana menambahkan, langkah-langkah antisipatif akan terus dilakukan, termasuk pemompaan lanjutan dan pengerukan polder yang ada di sisi kiri jalan tol untuk meningkatkan kapasitas tampung air.

Obyek vital...

Kementerian PU juga akan berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura dan Jasa Marga untuk memperbesar kapasitas tampung kolam retensi pengendali banjir di bawah pengelolaan mereka, serta dengan Pemprov DKI untuk mengatasi masalah drainase di kawasan permukiman.

”Tol Bandara Soetta merupakan aset vital, sehingga segala upaya akan kita lakukan agar tetap berfungsi dengan baik,” tegas Diana.

Sementara itu, PLh Kepala BBWS Ciliwung Cisadane, Ferdinanto, menambahkan bahwa pengoperasian pompa akan terus dilakukan hingga cuaca benar-benar aman.

”Kami akan terus berkoordinasi dengan semua stakeholder terkait untuk memastikan masalah banjir ini dapat teratasi,” ungkapnya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler