Ia menanggapi kritik yang menyebut pemotongan anggaran berdampak pada pengurangan gaji pegawai dan kebijakan lain yang dianggap merugikan.
”Dan memang ada yang mencoba merekayasa isu bahwa penghematan ini menyebabkan pemotongan gaji pegawai dan hal-hal lain yang negatif. Itu biasa terjadi, setiap kali ada perbaikan, selalu ada pihak yang menentang,” katanya.
Prabowo menegaskan, pemerintah tetap berkomitmen untuk mengelola anggaran negara secara bijak agar program-program yang bermanfaat bagi rakyat dapat terus berjalan dengan baik.
Murianews, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto angkat bicara mengenai kebijakan efisiensi anggaran Kementerian/Lembaga sebesar Rp 306 triliun. Menurutnya, langkah ini merupakan strategi efisiensi yang bertujuan untuk kepentingan rakyat.
Kebijakan tersebut tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025.
Dengan adanya Inpres ini, pemerintah melakukan penghematan anggaran secara signifikan dalam APBN 2025.
Prabowo menyampaikan apresiasinya kepada para menteri yang telah bersedia menyesuaikan anggaran demi keberlangsungan kebijakan ini.
Menurutnya, penghematan tersebut memungkinkan pemerintah untuk mengalokasikan dana ke sektor-sektor yang lebih prioritas.
”Terima kasih kepada para menteri saya atas kerja samanya. Kita telah menghemat uang dalam jumlah yang cukup besar,” ujar Prabowo dalam pidatonya pada acara Puncak Perayaan HUT Ke-17 Partai Gerindra, dikutip dari Antara, Sabtu (15/2/2025).
Lebih lanjut, Prabowo optimistis bahwa kebijakan efisiensi anggaran ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Ia menegaskan bahwa pemerintah berada di jalur yang benar dalam membela kepentingan rakyat.
”Kita akan berhasil karena kita ada di pihak yang benar dan kita membela rakyat banyak. Rakyat mengerti,” tegasnya.
Pro kontra...
Meski demikian, Prabowo menyadari bahwa kebijakan efisiensi anggaran ini menimbulkan pro dan kontra.
Ia menanggapi kritik yang menyebut pemotongan anggaran berdampak pada pengurangan gaji pegawai dan kebijakan lain yang dianggap merugikan.
”Dan memang ada yang mencoba merekayasa isu bahwa penghematan ini menyebabkan pemotongan gaji pegawai dan hal-hal lain yang negatif. Itu biasa terjadi, setiap kali ada perbaikan, selalu ada pihak yang menentang,” katanya.
Prabowo menegaskan, pemerintah tetap berkomitmen untuk mengelola anggaran negara secara bijak agar program-program yang bermanfaat bagi rakyat dapat terus berjalan dengan baik.