Langkah ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani, di Jakarta.
Menurut Eniya, gugus tugas tersebut akan ditunjuk setelah pemerintah meresmikan pembentukan organisasi implementasi program nuklir atau Nuclear Energy Program Implementation Organization (Nepio).
”Saya sudah membuat persiapan Nepio, ini baru akan dibahas dengan Pak Menteri (ESDM Bahlil Lahadalia). Terus nanti dari situ ada tiga gugus tugas yang akan ditugasi untuk menentukan lokasi,” ujar Eniya, dikutip dari Antara, Minggu (16/2/2025).
Selain menentukan lokasi, gugus tugas ini juga akan menyusun prosedur keamanan, mulai dari tahap perencanaan hingga operasional PLTN perdana.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyatakan, pengembangan PLTN di Indonesia dipercepat dari target awal 2032 menjadi 2029.
”Pengembangan pembangkit nuklir diupayakan percepatan 2029–2032,” ucap Yuliot dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Murianews, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membentuk tiga gugus tugas untuk menentukan lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia.
Langkah ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani, di Jakarta.
Menurut Eniya, gugus tugas tersebut akan ditunjuk setelah pemerintah meresmikan pembentukan organisasi implementasi program nuklir atau Nuclear Energy Program Implementation Organization (Nepio).
”Saya sudah membuat persiapan Nepio, ini baru akan dibahas dengan Pak Menteri (ESDM Bahlil Lahadalia). Terus nanti dari situ ada tiga gugus tugas yang akan ditugasi untuk menentukan lokasi,” ujar Eniya, dikutip dari Antara, Minggu (16/2/2025).
Selain menentukan lokasi, gugus tugas ini juga akan menyusun prosedur keamanan, mulai dari tahap perencanaan hingga operasional PLTN perdana.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyatakan, pengembangan PLTN di Indonesia dipercepat dari target awal 2032 menjadi 2029.
”Pengembangan pembangkit nuklir diupayakan percepatan 2029–2032,” ucap Yuliot dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Percepatan pembangunan...
Berdasarkan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2025-2060, kapasitas pembangkit listrik diproyeksikan mencapai 443 gigawatt (GW) pada 2060, dengan 79 persen bersumber dari energi baru terbarukan (EBT).
”Untuk mengisi target bauran energi tersebut, kami melihat perlu ada percepatan untuk pembangunan PLTN. Dalam kajian kami, di 2029-2032,” tutur Yuliot.
Namun, hingga saat ini Kementerian ESDM belum menentukan perusahaan mana yang akan digandeng untuk mengembangkan PLTN. Saat ini, proyek tersebut masih dalam tahap kajian pemerintah.