Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengidentifikasi 35 proyek hilirisasi yang akan ditawarkan kepada investor. Total nilai proyek tersebut mencapai USD 123,8 miliar atau sekitar Rp 2.015 triliun.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung mengatakan, proyek-proyek tersebut mencakup berbagai sektor strategis, termasuk mineral, batu bara, minyak dan gas bumi, serta pertanian.
”Kami sedang menyiapkan proyek-proyek ini dan mengonsolidasikannya dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait,” kata Yuliot di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (14/2/2025).
Selain sektor energi, pemerintah juga menargetkan pengembangan industri oleochemical untuk meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian.
Di sisi lain, percepatan bauran energi juga menjadi perhatian utama dalam upaya transisi energi nasional.
Murianews, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program hilirisasi yang sebelumnya digagas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pada tahun 2025 ini, setidaknya 15 megaproyek hilirisasi akan mulai dijalankan guna memperkuat ekonomi nasional.
”Program yang dicanangkan Pak Jokowi, hilirisasi, kita akan teruskan, kita akan wujudkan!” ujar Prabowo dalam pidatonya pada peringatan HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), dikutip dari Youtube Gerindra TV, Selasa (18/2/2025).
Prabowo menegaskan, proyek hilirisasi ini akan berjalan tanpa bergantung pada investasi asing. Ia menegaskan, Indonesia harus berdiri di atas kaki sendiri dan tidak mengemis investasi dari luar negeri.
”Kita akan mulai tahun ini. Tahun ini minimal 15 proyek, megaproyek yang miliar-miliar dolar kita mulai tanpa kita minta-minta investasi dari luar negeri,” tegasnya.
Meski begitu, Presiden Prabowo tetap membuka peluang bagi investor asing yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia, namun dengan posisi tawar yang lebih kuat bagi kepentingan nasional.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga mengumumkan rencana peluncuran dana investasi nasional yang diberi nama Danantara. Dana ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan dan hilirisasi di Indonesia.
”Tanggal 24 Februari yang akan datang, sembilan hari dari sekarang, kita akan luncurkan dana investasi Indonesia yang saya beri nama Danantara,” ungkapnya.
Terbuka untuk investor...
Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengidentifikasi 35 proyek hilirisasi yang akan ditawarkan kepada investor. Total nilai proyek tersebut mencapai USD 123,8 miliar atau sekitar Rp 2.015 triliun.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung mengatakan, proyek-proyek tersebut mencakup berbagai sektor strategis, termasuk mineral, batu bara, minyak dan gas bumi, serta pertanian.
”Kami sedang menyiapkan proyek-proyek ini dan mengonsolidasikannya dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait,” kata Yuliot di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (14/2/2025).
Selain sektor energi, pemerintah juga menargetkan pengembangan industri oleochemical untuk meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian.
Di sisi lain, percepatan bauran energi juga menjadi perhatian utama dalam upaya transisi energi nasional.