Ninik menegaskan, segala bentuk intimidasi dan teror terhadap jurnalis harus dihentikan karena dapat mencederai demokrasi dan kebebasan pers.
”Kami berharap tindakan kekerasan, intimidasi, yang dilakukan pihak tidak bertanggung jawab terhadap kerja jurnalistik dapat dihentikan. Jangan sampai tekanan ini mengurangi daya kritis jurnalis. Tidak perlu takut, tetap bekerja profesional, tetapi harus mempertimbangkan keamanan,” lanjutnya.
Murianews, Jakarta – Dewan Pers mendesak aparat penegak hukum segera mengusut tuntas kasus pengiriman kepala babi ke kantor redaksi Tempo.
Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu menegaskan, jika pelaku teror kepala babi berhasil ditangkap, maka diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang.
”Dewan Pers meminta agar aparat penegak hukum mengusut tuntas pelaku teror. Jika dibiarkan, ancaman dan teror seperti ini akan terus berulang,” ujar Ninik dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (21/3/2025).
Ninik juga menyampaikan jika Komite Keselamatan Jurnalistik (KKJ) dan Tempo telah melaporkan insiden ini ke Polri.
Ia mengingatkan agar setiap pihak yang merasa keberatan terhadap suatu pemberitaan harus menempuh jalur yang beradab.
”Dewan Pers mengimbau kepada semua pihak agar tidak menggunakan cara-cara yang tidak beradab dalam mengajukan keberatan atas pemberitaan atau karya jurnalistik,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ninik meminta para jurnalis untuk tidak takut dalam menjalankan tugasnya. Ia menekankan pentingnya profesionalisme dalam pemberitaan agar masyarakat tetap mendapatkan informasi yang akurat dan berimbang.
”Dewan Pers berharap agar pers tidak takut terhadap berbagai model ancaman dan tetap menjalankan tugasnya secara profesional. Pers juga harus tetap kritis dalam menyampaikan pesan kebenaran,” katanya.
Setop Intimidasi...
Ninik menegaskan, segala bentuk intimidasi dan teror terhadap jurnalis harus dihentikan karena dapat mencederai demokrasi dan kebebasan pers.
”Kami berharap tindakan kekerasan, intimidasi, yang dilakukan pihak tidak bertanggung jawab terhadap kerja jurnalistik dapat dihentikan. Jangan sampai tekanan ini mengurangi daya kritis jurnalis. Tidak perlu takut, tetap bekerja profesional, tetapi harus mempertimbangkan keamanan,” lanjutnya.
