Rabu, 19 November 2025

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaludin, juga memprediksi jika Idulfitri tahun ini akan jatuh pada 31 Maret 2025.

Menurutnya, posisi Bulan saat magrib pada 29 Maret masih berada di bawah ufuk, sehingga tidak memenuhi kriteria yang disepakati oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Kondisi tersebut juga tidak memenuhi kriteria wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah.

”Keputusannya Idulfitri 1446 seragam pada 31 Maret 2025,” kata Thomas.

Meski demikian, ia mengimbau masyarakat untuk tetap menunggu hasil resmi dari Sidang Isbat yang akan digelar pada 29 Maret.

Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ketinggian hilal di Indonesia pada 29 Maret 2025 berkisar antara -3,29 derajat di Merauke, Papua, hingga -1,07 derajat di Sabang, Aceh.

Sedangkan pada 30 Maret 2025, ketinggian hilal diprediksi antara 7,96 derajat di Merauke hingga 11,48 derajat di Sabang.

Selain itu, elongasi geosentris di Indonesia pada 29 Maret 2025 berkisar antara 1,06 derajat di Kebumen, Jawa Tengah, hingga 1,61 derajat di Oksibil, Papua. Sementara pada 30 Maret, elongasi diperkirakan mencapai 13,02 derajat di Merauke hingga 14,83 derajat di Sabang.

Dengan data tersebut, para ahli memperkirakan bahwa awal Syawal 1446 Hijriah kemungkinan besar akan jatuh serempak pada 31 Maret 2025, baik menurut perhitungan pemerintah maupun ormas Islam lainnya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler