Rinciannya, Bulog akan menggunakan anggaran sebesar Rp 23 triliun, sementara tambahan dana dari pemerintah melalui APBN mencapai Rp 16,7 triliun.
”Sementara ini (anggaran) masih cukup, termasuk untuk (penyerapan) jagung,” jelas Zulhas.
Murianews, Jakarta – Pemerintah resmi menugaskan Perum Bulog untuk menyerap jagung petani hingga maksimal 1 juta ton pada tahun 2025.
Keputusan ini diambil dalam rapat koordinasi terbatas yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), di kantor Kemenko Pangan, Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Senin (24/3/2025).
”Penugasan kepada Bulog untuk membeli jagung maksimal 1 juta ton,” ujar Zulhas dikutip dari Antara.
Pemerintah menetapkan harga pembelian jagung di tingkat petani sebesar Rp 5.500 per kilogram (kg), sebagaimana tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 18 Tahun 2025.
Ketentuan ini menjadi dasar bagi Bulog dalam menyerap hasil panen petani guna memperkuat stok cadangan jagung pemerintah (CJP).
Zulhas menyebutkan, aturan penyerapan jagung ini akan diperkuat melalui Instruksi Presiden (Inpres) yang saat ini masih dalam tahap penyusunan.
”Maka itu diperlukan Inpres, diperlukan Inpres,” tegasnya.
Dalam pelaksanaan kebijakan ini, anggaran yang digunakan oleh Bulog berasal dari dana internal serta dukungan pemerintah melalui APBN.
Anggaran Rp 23 Triliun...
Rinciannya, Bulog akan menggunakan anggaran sebesar Rp 23 triliun, sementara tambahan dana dari pemerintah melalui APBN mencapai Rp 16,7 triliun.
”Sementara ini (anggaran) masih cukup, termasuk untuk (penyerapan) jagung,” jelas Zulhas.
Zulhas memperkirakan produksi jagung nasional pada tahun ini mencapai 17 hingga 18 juta ton. Dengan penugasan kepada Bulog, pemerintah menargetkan penyerapannya sekitar 5 persen dari total produksi tersebut.