Rabu, 19 November 2025

Kementan juga memastikan stok jagung aman, memperkuat distribusi, dan mencari alternatif bahan pakan.

”Surplus produksi ini membuka peluang ekspor. Indonesia tengah mengkaji ekspor telur ke negara-negara yang mengalami kekurangan, termasuk Amerika Serikat. Kami siap mengirim hingga 1,6 juta butir telur per bulan tanpa mengganggu kebutuhan dalam negeri,” tambah Agung.

Ketua Asosiasi Peternak Layer Nasional (PLN), Musbar Mesdi, mengingatkan pemerintah untuk mempertimbangkan matang-matang sebelum membuka keran ekspor telur.

”Indonesia sendiri perlu telur untuk memenuhi kebutuhan MBG untuk 92,8 juta murid sampai tahun 2029. Ada kebutuhan 5.000 ton telur per hari dari total produksi nasional 17.200 ton telur per hari. Artinya, 30% dari suplai nasional untuk kebutuhan MBG, sisanya 12.200 ton untuk kebutuhan masyarakat luas,” kata Musbar.

Musbar juga mempertanyakan jenis telur yang akan diekspor ke AS dan apakah telah lolos standardisasi FDA (BPOM AS) yang ketat.

”Kementan, sambungnya, boleh saja mewacanakan ekspor. Namun, harus dengan pertimbangan matang. Perhitungkan secara matang. Jangan sampai bertabrakan dengan kebutuhan program MBG,” pungkasnya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler