Bobupot sendiri merupakan pot media tanam cerdas berbentuk bola dengan tekstur alami yang dilapisi bahan daur ulang. Nilai ekspor perdana produk ini mencapai 46.799 dolar AS.
Sementara pot Terakota merupakan media tanam berbahan tanah liat berukuran kecil untuk interior rumah. Nilai ekspor perdana produk ini mencapai 1.512 dolar AS.
”Keberhasilan ini juga bukti nyata efektivitas program UMKM BISA Ekspor dalam mendorong UMKM menembus pasar global,” kata Fajarini.
Murianews, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) secara resmi melepas ekspor perdana dua produk gerabah inovatif dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) asal Jawa Timur ke Jepang.
Nilai total ekspor gerabah perdana ini mencapai 48.311 dolar AS atau setara dengan Rp 801,38 juta.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi mengatakan, keberhasilan ini membuktikan kemampuan UMKM Indonesia dalam bersaing dan memenuhi standar pasar internasional.
Ia mengatakan, ekspor produk ke Japang memang tidak mudah lantaran Jepang dikenal lebih selektif. Tetapi produk gerabah inovasi ini berhasil menjajaki pasar Jepang, sehingga ini menjadi awal yang baik.
”Ekspor perdana produk gerabah inovatif dari Jawa Timur ini membuktikan bahwa kreasi UMKM Indonesia dapat diterima di pasar Jepang yang memiliki standar tinggi. Kami berharap ini menjadi awal perluasan pasar global bagi lebih banyak UMKM,” ujar Fajarini dikutip dari Antara, Kamis (27/3/2025).
Dua produk gerabah yang diekspor adalah bola tumbuh pot (bobupot) dari Green Galeria Indonesia (Surabaya) dan pot terakota dari UD Gerabah Merah (Malang).
Kedua produk ini mengedepankan aspek keberlanjutan, estetika modern, dan penggunaan bahan alami seperti bambu, tanah liat, dan arang sekam.
Pot media tanam...
Bobupot sendiri merupakan pot media tanam cerdas berbentuk bola dengan tekstur alami yang dilapisi bahan daur ulang. Nilai ekspor perdana produk ini mencapai 46.799 dolar AS.
Sementara pot Terakota merupakan media tanam berbahan tanah liat berukuran kecil untuk interior rumah. Nilai ekspor perdana produk ini mencapai 1.512 dolar AS.
”Keberhasilan ini juga bukti nyata efektivitas program UMKM BISA Ekspor dalam mendorong UMKM menembus pasar global,” kata Fajarini.