Rabu, 14 Mei 2025

Murianews, JakartaHarga kelapa sejak akhir Ramadan hingga saat ini masih terus melonjak. Bahkan di pasaran, harga kelapa bulat masih berada di angka Rp 20.000 per biji.

Terkait hal ini, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan penyebab melonjaknya harga kelapa tersebut. Menurutnya, pasar ekspor menjadi penyebab utama berkurangnya pasokan dan melonjaknya harga komoditas tersebut.

Hal ini dikarenakan pengusaha lebih memilih untuk mengekspor kelapa guna mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

”Kan ini mahal, karena di ekspor ya. Harga ekspor memang lebih tinggi daripada harga dalam negeri. Karena semua ekspor, akhirnya jadi langka dalam negeri,” ujar Budi dikutip dari Antara, Jumat (18/4/2025).

Budi menjelaskan, pertemuan tersebut bertujuan untuk mencari kesepakatan terbaik antara pelaku industri dan eksportir terkait dengan penetapan harga dan ketersediaan stok kelapa di dalam negeri.

”Biar nanti ada kesepakatan yang lebih baik. Karena kita juga di dalam negeri membutuhkan. Tetapi harga tentunya juga kalau murah kan, petani dan eksportir kan nggak mau. Jadi nanti kita cari kesempatan yang lebih baik,” katanya.

Berdasarkan pantauan data Info Pangan Jakarta pada Kamis (17/4/2025), harga rata-rata kelapa kupas atau bulat di Pasar Induk Kramat Jati mencapai Rp 13.769 per kilogram, dengan harga tertinggi menyentuh Rp 21.000 per kilogram.

Harga melonjak...

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler