Kamis, 20 November 2025

Ia menilai Otoritas Arab Saudi juga turut berkontribusi terhadap kekacauan di lapangan, salah satunya melalui penerapan sistem digital E-Hajj.

Sistem baru ini, kata Lalu, justru menimbulkan persoalan data, termasuk pemisahan antara jemaah keluarga dan pendampingnya.

”Masalah data yang tidak terintegrasi menjadi penghambat serius dalam proses pelayanan kepada jemaah,” imbuhnya.

Melihat kondisi ini, Lalu Hadrian menyarankan agar ke depan penyelenggaraan haji dikelola oleh institusi baru yang lebih profesional dan transparan. Institusi tersebut diharapkan memiliki kendali teknis yang kuat dalam operasional di lapangan.

”Kami ingin ke depannya tak ada lagi pengalaman buruk seperti ini. Haji seharusnya menjadi ibadah yang dijalani dengan tenang dan nyaman, bukan malah menambah beban bagi para jemaah,” tutupnya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler