Pendaki Asal Bone Meninggal Akibat Hipotermia di Gunung Bawakaraeng

Murianews, Gowa – Seorang pendaki asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, bernama Irfan (24), tewas setelah mengalami hipotermia berat saat melakukan lintas alam dan mengikuti upacara bendera HUT ke-80 RI di Gunung Bawakaraeng.

Korban dilaporkan meninggal dunia di Pos 8 saat dalam perjalanan dievakuasi.

Anggota Damkarmat Makassar Tim SAR Gabungan Siaga Merah Putih, Abdul Gofur, mengatakan korban dievakuasi dari Pos 8 ke Pos Bulu Balea.

”Saat ini satu orang pendaki dalam keadaan MD (meninggal dunia) akibat hipotermia berat,” ujarnya dikutip dari Antara, Senin (18/8/2025).

Kepala Seksi Operasi Kantor Basarnas Makassar, Andi Sultan, membenarkan bahwa dari 32 pendaki yang mengalami gangguan kesehatan, satu di antaranya meninggal dunia akibat hipotermia.

”Korban dinyatakan meninggal dunia oleh Tim Dokpol Polda Sulsel yang ikut bersama tim evakuasi,” jelasnya.

Irfan merupakan peserta lintas alam yang memulai pendakian dari jalur Bulubaria pada 12 Agustus 2025. Ia bersama 16 rekannya berhasil mencapai puncak Gunung Bawakaraeng pada Sabtu (16/8/2025).

Namun, pada Minggu pagi, tim SAR menemukan Irfan dalam kondisi hipotermia dan kelelahan.

Evakuasi pendaki...

Karena kondisinya tidak membaik, korban dievakuasi menggunakan tandu. Saat tiba di Posko Bulu Balea sekitar pukul 19.05 WITA, korban langsung dibawa ke Puskesmas Tinggi Moncong.

Setelah pemeriksaan, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga dan dibawa ke rumah duka di Desa Carubbu, Kecamatan Awampone, Kabupaten Bone.

Dari data Tim Siaga SAR Merah Putih, total pendaki yang tercatat di Gunung Bawakaraeng pada Minggu (17/8/2025) mencapai 4.172 orang.

Sebanyak 32 pendaki mengalami gangguan kesehatan, mayoritas menderita hipotermia, sementara beberapa lainnya mengalami masalah asam lambung atau terpisah dari rombongan.