Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Menteri UMKM, Maman Abdurrahman menyatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan alokasi anggaran sebesar Rp 335 triliun pada 2026 akan memberikan manfaat signifikan bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Menurutnya, anggapan bahwa pemerintah kurang berpihak pada UMKM adalah keliru.

”Ada yang mengatakan keberpihakan pemerintah di era Pak Prabowo terhadap UMKM masih belum signifikan, itu salah total,” ujar Maman dikutip dari Antara, Rabu (20/8/2025).

Maman menjelaskan, program MBG akan membentuk dapur-dapur umum yang dikelola oleh UMKM.

Setiap dapur membutuhkan modal hingga Rp 2 miliar dan akan melibatkan rata-rata 20 pemasok lokal untuk berbagai kebutuhan, seperti telur, ikan, daging, dan sayuran.

Kementerian UMKM ditugaskan untuk memperluas keterlibatan UMKM dalam program ini. Dengan target 30 ribu dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan dibentuk, Maman memprediksi akan terjadi perubahan besar dalam rantai pasok.

Pada awalnya, pemasok mungkin akan kewalahan, tetapi seiring waktu, ekosistem usaha di tingkat kecamatan dan desa akan dipaksa untuk berkembang, seperti membuat kolam ikan dan peternakan ayam.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, mendukung penuh program ini dan menyebutnya sebagai contoh nyata keberpihakan pemerintah terhadap ekonomi kerakyatan.

Gerakkan investasi...

Ia menilai program ini mampu menggerakkan investasi hingga setengah triliun rupiah di daerah, melibatkan ribuan dapur umum, serta membuka pasar baru bagi peternak lokal.

Anggaran MBG sebesar Rp 335 triliun setara dengan 44,21 persen dari total anggaran pendidikan 2026.

Menurut Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, saat ini sudah ada 5.885 unit SPPG yang beroperasi di 38 provinsi, 510 kabupaten, dan 7.200 kecamatan, dengan hampir 19 ribu unit lainnya sedang dalam tahap persiapan.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler