Langkah ini diambil sebagai respons atas pergeseran fenomena atmosfer yang sebelumnya menyebabkan banjir besar di Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT), kini berpotensi memicu cuaca ekstrem di wilayah Jawa.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, BNPB bersama BMKG terus memantau pergerakan gelombang atmosfer, termasuk Rossby, Kelvin, dan Madden Julian Oscillation (MJO).
”Saat ini potensi hujan lebat lebih terkonsentrasi di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat,” ujar Abdul dikutip dari Antara, Senin (15/9/2025).
OMC di Jawa Timur telah dimulai sejak Sabtu (13/9/2025) menggunakan pesawat Cessna Caravan PK-DPI.
Pesawat ini beroperasi dari Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut Juanda dan telah menyemai 800 kilogram NaCl serta 1.600 kilogram CaO di sejumlah wilayah, termasuk Lamongan, Bojonegoro, Tuban, hingga perairan Banyuwangi.
Sementara itu, di Jawa Barat, operasi dipusatkan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan menggunakan pesawat Cessna Caravan PK-YNA.
Pada Minggu (14/9/2025), dua sorti penerbangan menyemai 800 kilogram NaCl dan 800 kilogram CaO di atas langit Pandeglang, Banten, dan Bogor.
Murianews, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meluncurkan operasi modifikasi cuaca (OMC) di Jawa Timur dan Jawa Barat.
Langkah ini diambil sebagai respons atas pergeseran fenomena atmosfer yang sebelumnya menyebabkan banjir besar di Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT), kini berpotensi memicu cuaca ekstrem di wilayah Jawa.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, BNPB bersama BMKG terus memantau pergerakan gelombang atmosfer, termasuk Rossby, Kelvin, dan Madden Julian Oscillation (MJO).
”Saat ini potensi hujan lebat lebih terkonsentrasi di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat,” ujar Abdul dikutip dari Antara, Senin (15/9/2025).
OMC di Jawa Timur telah dimulai sejak Sabtu (13/9/2025) menggunakan pesawat Cessna Caravan PK-DPI.
Pesawat ini beroperasi dari Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut Juanda dan telah menyemai 800 kilogram NaCl serta 1.600 kilogram CaO di sejumlah wilayah, termasuk Lamongan, Bojonegoro, Tuban, hingga perairan Banyuwangi.
Sementara itu, di Jawa Barat, operasi dipusatkan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan menggunakan pesawat Cessna Caravan PK-YNA.
Pada Minggu (14/9/2025), dua sorti penerbangan menyemai 800 kilogram NaCl dan 800 kilogram CaO di atas langit Pandeglang, Banten, dan Bogor.
Pantauan BMKG...
Berdasarkan pantauan radar BMKG, operasi di Jawa Barat berhasil mengurangi curah hujan di wilayah Jabodetabek hingga 31 persen.
Abdul Muhari menjelaskan, tujuan utama operasi ini adalah mendistribusikan curah hujan agar tidak terkonsentrasi di wilayah padat penduduk.
Di samping itu, BNPB juga mengimbau pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan, seperti membersihkan drainase, normalisasi sungai, dan mengedukasi masyarakat mengenai potensi banjir.
”Harapannya banjir besar seperti di Bali dan NTT tidak terulang di Jawa,” tutupnya.