Jumat, 21 November 2025

Murianews, Aceh Barat DayaPeternak ayam broiler di Gampong Blang Blang Raja, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Muhammad Hatta, mengalami kerugian besar setelah sebanyak 18.000 ekor ayam siap panen miliknya mati mendadak.

Kematian massal ini disebabkan oleh suhu panas ekstrem di kandang akibat pemadaman listrik selama tiga hari di sebagian besar wilayah Aceh.

Muhammad Hatta menjelaskan, ayam-ayam tersebut mati karena kepanasan setelah sistem ventilasi kandang Close House (CH) miliknya berhenti beroperasi. Total kerugian yang ditaksir akibat insiden ini mencapai lebih dari Rp 800 juta.

”Ayam siap panen yang saya budidayakan itu mati kepanasan karena listrik padam,” kata Hatta dikutip dari Antara, Jumat (3/10/2025).

Hatta menuturkan, ia telah berupaya mencari solusi darurat dengan memasok listrik ke kandang menggunakan genset selama tiga hari nonstop. Namun, daya genset tersebut akhirnya tidak mampu bertahan.

”Hari ketiga sekitar pukul 15.00 WIB genset sudah tidak mampu lagi untuk mensuplai arus akibat tidak pernah mati dan genset pun down (mati). Saat udara, suhu, kelembapan, dan kualitas udara tidak baik lagi karena sistem kipas mati saat itulah ayam mati,” jelasnya.

Ayam yang mati massal tersebut memiliki bobot 2 kilogram dan sedianya akan dipanen pada malam hari dengan harga jual Rp 25.000 per kilogram.

Pemberitahuan PLN...

  • 1
  • 2

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler