Kamis, 20 November 2025

Hingga saat ini, Thomas menyebut belum ada laporan mengenai temuan benda asing atau kerusakan fisik di darat.

”Perlu waktu untuk mengonfirmasi apakah ada sisa meteor yang jatuh ke permukaan. Jika hanya meledak di udara, biasanya tidak menimbulkan dampak fisik di darat,” jelasnya.

Kepala Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Stasiun Kertajati, Muhammad Syifaul Fuad, memastikan fenomena tersebut bukan disebabkan oleh faktor meteorologis maupun seismik.

”Dari sisi meteorologi, dentuman bisa disebabkan oleh sambaran petir, gempa bumi, atau longsor. Namun, saat kejadian, kondisi cuaca di wilayah Cirebon terpantau cerah berawan tanpa adanya awan konvektif atau aktivitas cuaca ekstrem,” jelas Fuad.

Ia juga menegaskan hasil pemantauan BMKG tidak menunjukkan adanya aktivitas getaran signifikan yang disebabkan oleh gempa bumi pada waktu bersamaan.

Fuad menambahkan, fenomena benda langit seperti meteor merupakan kewenangan lembaga antariksa seperti BRIN, bukan BMKG.

”Fenomena ini bersifat alami dan sering terjadi di berbagai belahan dunia, namun hanya sesekali terdengar oleh manusia. Ini termasuk langka, tetapi tidak berbahaya jika meteor meledak di atmosfer bagian atas,” tutup Fuad.

Komentar

Berita Terkini