Minggu, 23 November 2025

Murianews, Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana menambah penempatan dana pemerintah di perbankan, kali ini menargetkan bank milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Bank Jakarta.

Keputusan ini diambil setelah Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota, Selasa (7/10/2025) pagi.

Gubernur Pramono Anung sebelumnya meminta izin agar Pemprov DKI dapat turut memanfaatkan sebagian dari dana pemerintah yang telah dikucurkan ke Bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) untuk membiayai kredit bagi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta.

”Kami ingin memanfaatkan dana Rp 200 triliun yang diputuskan oleh Kementerian Keuangan oleh Pak Menteri ke Bank Himbara kami boleh juga memanfaatkan untuk BUMD-BUMD yang ada di Jakarta,” ujar Pramono dikutip dari Kompas.com.

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa merespons permintaan tersebut dengan menawarkan skema penempatan dana baru di Bank Jakarta, yang akan berbentuk deposito on call. Dana ini sebelumnya telah dikucurkan sebesar Rp 200 triliun ke lima bank Himbara sejak 12 September 2025.

”Saya taruh di Himbara yang Rp 200 triliun. Gimana kalau saya tambah beberapa puluh triliun ke Bank Jakarta?” tanya Purbaya.

Purbaya memastikan rencana penempatan dana ini setelah mendapat konfirmasi dari Gubernur Pramono bahwa Bank Jakarta siap menyerap dan menyalurkan dana tersebut.

”Saya tanya tadi ke Pak Gubernur apakah Bank Jakarta bisa nyerap? Jangan sampai saya kasih duit panik ngurusnya, waduh enggak bisa menyalurkan. Kata Pak Gubernur bisa,” ucap Purbaya.

Dana deposito...

Meskipun belum final, Menkeu memperkirakan dana deposito yang akan ditempatkan di Bank Jakarta berkisar antara Rp 10 triliun hingga Rp 20 triliun.

Dana tersebut nantinya akan disalurkan oleh Bank Jakarta untuk membiayai kredit ke sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta sektor usaha lainnya di kawasan Jakarta.

Selain Bank Jakarta, Kemenkeu juga membidik bank daerah di Jawa Timur untuk penempatan dana pemerintah.

”Mungkin satu bank lagi di kawasan Jawa Timur sana,” tambah Purbaya.

Komentar

Terpopuler