Amran menyampaikan optimisme pemerintah bahwa sistem distribusi yang baru akan memperkuat ketahanan pangan nasional secara menyeluruh. Hal ini didukung oleh ketersediaan stok pupuk yang cukup besar.
”Dengan tersedianya stok pupuk sebesar 9,5 juta ton, di mana 5,9 juta ton telah tersalurkan, pemerintah optimistis sistem distribusi yang baru akan memperkuat ketahanan pangan nasional secara menyeluruh,” pungkas Amran.
Murianews, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pencabutan izin 2.039 kios, distributor dan pengecer pupuk subsidi yang bermasalah, tidak akan mengganggu ketersediaan pasokan bagi petani.
Pemerintah telah memperhitungkan seluruh stok pupuk subsidi untuk memenuhi kebutuhan, terutama menjelang masa puncak tanam pada Desember hingga Januari.
Pencabutan izin dilakukan sebagai bagian dari perbaikan tata kelola untuk memastikan subsidi tepat sasaran. Tujuannya untuk mendorong kesejahteraan petani dan mencapai swasembada pangan berkelanjutan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, pihaknya telah menyiapkan langkah pengganti untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh kios yang dicabut izinnya.
”Tetapi hari ini kita cabut, ini nggak boleh, nggak boleh terjadi. Ini permainan sudah lama,” tegas Amran.
Kementan telah menyiapkan strategi penggantian kios bermasalah dengan mitra baru yang lebih profesional.
Salah satu langkah utamanya adalah mendorong Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) untuk menjadi bagian penting dalam rantai distribusi pupuk.
Langkah ini diharapkan mampu memangkas jalur pasok, membuat distribusi menjadi lebih pendek, efisien, dan meminimalkan potensi manipulasi harga.
Ketahanan pangan...
Amran menyampaikan optimisme pemerintah bahwa sistem distribusi yang baru akan memperkuat ketahanan pangan nasional secara menyeluruh. Hal ini didukung oleh ketersediaan stok pupuk yang cukup besar.
”Dengan tersedianya stok pupuk sebesar 9,5 juta ton, di mana 5,9 juta ton telah tersalurkan, pemerintah optimistis sistem distribusi yang baru akan memperkuat ketahanan pangan nasional secara menyeluruh,” pungkas Amran.
