Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono menyoroti dampak negatif media sosial (medsos) pada remaja yang semakin mengkhawatirkan.

Ia mendesak agar fenomena ini disikapi secara serius dan komprehensif untuk melindungi perkembangan psikologis serta masa depan generasi muda di era digital.

Dave mengatakan, platform digital yang seharusnya mempermudah komunikasi, kini menjadi ruang rawan penyebaran konten destruktif, provokatif, dan berbahaya bagi anak-anak dan remaja.

”Komisi I DPR RI menaruh perhatian serius terhadap dampak media sosial terhadap remaja. Fenomena ini penting disikapi serius karena berdampak langsung pada masa depan generasi di era digital,” kata Dave dikutip dari Detik.com, Sabtu (15/11/2025).

Legislator Partai Golkar ini menyinggung kebijakan pembatasan total medsos yang baru-baru ini diterapkan oleh Australia.

Australia akan melarang total penggunaan medsos bagi remaja di bawah 16 tahun mulai 10 Desember 2025, bahkan disertai ancaman denda maksimum A$49,5 juta (sekitar Rp 544 miliar) bagi platform yang melanggar.

Menurut Dave, kebijakan pembatasan medsos bagi remaja dapat dipertimbangkan di Indonesia, namun tidak bisa langsung diterapkan begitu saja.

”Kebijakan pembatasan total media sosial bagi remaja yang diterapkan di sejumlah negara lain bisa menjadi bahan pertimbangan, namun belum tentu sesuai untuk serta merta diterapkan di Indonesia,” ungkapnya.

Kajian mendalam...

Dave menekankan, pendekatan seperti itu perlu dikaji secara mendalam, dengan mempertimbangkan keragaman masyarakat serta keseimbangan antara perlindungan anak dan hak mereka atas informasi.

Dave menyebut solusi utama terhadap tantangan ini adalah penguatan literasi digital. Ia meminta agar anak-anak dibekali kemampuan memilah informasi, memahami risiko online, dan membangun ketahanan terhadap pengaruh negatif di ruang maya.

”Tanggung jawab ini bersifat kolektif, melibatkan seluruh elemen bangsa yang peduli pada perlindungan dan masa depan generasi muda,” ujarnya.

Komentar