CEK FAKTA: Jemaah Haji Lansia Indonesia Kecopetan di Tanah Suci
Dani Agus
Minggu, 26 Mei 2024 22:54:00
Murianews, Kudus – Belum lama ini, beredar sebuah unggahan di media sosial (Medsos) yang menyebutkan adanya seorang jemaah haji wanita lanjut usia (lansia) tanpa identitas terpisah dari rombongan di Tanah Suci dan menjadi korban pencopetan.
Unggahan ini tentunya mendapat reaksi dari banyak pihak. Mereka yang percaya berharap pemerintah segera bertindak. Namun, ada juga warganet yang meragukan kebenaran informasi ini.
Salah satu unggahan terkait jemaah haji wanita lansia tanpa identitas terpisah dari rombongan di Tanah Suci dan menjadi korban pencopetan ini bisa dilihat di akun Facebook dengan nama Rahma Syahrul.
Narasi dalam unggahan pada 24 Mei 2024 ini menyebutkan, ”Jemaah haji Indonesia baru beberapa jam yang lalu habis kecopetan , identitas apapun tidak ada, Posisi di Daker Indonesia Arab Saudi setelah diantar orang Arab, belum diketahui dari Kloter berapa dan Embarkasi mana...mohon diviralkan biar segera bisa dikembalikan ke Kloter dan Rombongannya”.
Dalam unggahan ini terdapat foto seorang wanita tua berkacamata sedang duduk di sofa. Lansia ini mengenakan kerudung warna hitam dan gamis biru motif bunga-bunga. Tampak dalam foto, kedua tangan lansia yang diletakkan di atas paha ini sedang memegang minuman dalam kemasan botol plastik.
Dilihat Murianews.com, Minggu (26/5/2024) pukul 22.30 WIB, unggahan ini disukai 716 orang, dikomentari 357 dan dibagikan 580 kali.
Unggahan ini bisa dilihat di Facebook dengan alamat: https://www.facebook.com/photo?fbid=394264683614687&set=a.104540255920466
Penelusuran
Berdasarkan penelurusuran Tim Cek Fakta Murianews,com, lansia tersebut sudah tertangani dan diantarkan pada keluarganya. Informasi ini disampaikan di akun Facebook dengan nama Al Farizyi lewat video tayangan langsung di tempat lansia itu. Dalam video berdurasi 15 menit 9 detik itu tampak lansia itu duduk di sofa. Sementara terlihat ada sejumlah petugas haji berdiri di depannya.
Narasi dalam unggahan pada 23 Mei 2024 ini menyebutkan, ”Asalamualaikum maaf semuanya Alham dulillah ibu ini kami sudah mengantarnya kepada keluarganya pas besok nya jd sudah Aman mohon doanya semoga ibu sehat selalu dn panjang umur amin”.

Unggahan ini bisa dilihat di Facebook dengan alamat:
https://www.facebook.com/al.farizyi.1?comment_id=Y29tbWVudDozOTQyNjQ3MDM2MTQ2ODVfMTQwMjAxMDYxMDUzODMxNQ%3D%3D
Sementara dilansir dari laman resmi Kemenag, Minggu (26/5/2024), Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Ali Machzumi mengatakan, bahwa jemaah tersebut benar di antar ke kantornya pada 24 Mei 2024. Lansia tersebut saat ini sudah dikembalikan ke rombongannya.
”Memang benar dua hari lalu ada seorang nenek lansia diantarkan oleh seorang penduduk Saudi ke Kantor Daker Madinah. Kita sudah cek, yang bersangkutan bukan jemaah haji reguler,” kata Ali Machzumi di Madinah Minggu (26/5/2024)
Menurut Ali, nenek lansia itu sempat menginap satu malam di Kantor Daker Madinah. Pihaknya telah melakukan proses pengecekan pada sistem perhajian, dan dipastikan dia bukan jemaah haji, baik reguler maupun jemaah haji khusus.
Meskipun demikian, pihaknya tetap membantu dan coba memfasilitasi untuk dikembalikan pada rombongan yang membawanya ke Tanah suci ini. Sebab, bagaimanapun beliau warga negara Indonesia.
”Nenek lansia itu kesulitan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. Nenek itu sudah dikembalikan. Keluarganya sudah menjemput saat dihubungi petugas Daker Madinah,” tandasnya.
Ali Machzumi menegaskan, pihak keluarga juga menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan petugas Daker Madinah sehingga bisa mempertemukan kembali sang nenek dengan rombongannya.

Artikel terkait penjelasan dari Kantor Daker Madinah bisa dilihat di alamat:
https://www.kemenag.go.id/internasional/viral-foto-lansia-tanpa-identitas-di-madinah-kadaker-bukan-jemaah-reguler-dan-khusus-sudah-diantar-ke-rombongannya-93XTB
Kesimpulan
Narasi yang menyebutkan adanya seorang jemaah haji wanita lanjut usia (lansia) tanpa identitas terpisah dari rombongan di Tanah Suci dan menjadi korban pencopetan itu merupakan berita yang tidak benar alias hoaks dengan kategori misinformasi. Yakni, informasi yang keliru, tetapi orang yang menyebarkannya percaya bahwa itu benar.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Ali Machzumi telah melakukan proses pengecekan pada sistem perhajian, dan dipastikan dia bukan jemaah haji, baik reguler maupun jemaah haji khusus.



