Kamis, 20 November 2025

Murianews, Rembang – Pemkab Rembang, Jawa Tengah terus berupaya menurunkan angka stunting di wilayahnya pada tahun 2024 ini. Berbagai pihak dilibatkan untuk menurunkan angka stunting ini, termasuk para pendamping desa. Di mana, para pendamping desa dan lokal desa terus diberdayakan untuk mencapai target zero kasus stunting baru.

Wakil Bupati Rembang Mochammad Hanies Cholil Barro’ mengungkapkan, angka stunting di wilayahnya telah turun signifikan dari 24,3 persen menjadi 19,5 persen, atau turun 4,8 persen. Namun, penurunan ini belum memenuhi target Pemkab Rembang yang berharap tidak ada kasus stunting baru.

”Kita masih mengejar target zero kasus baru stunting. Ini memerlukan pemahaman yang mendalam dari masyarakat, kampanye yang luas dan masif, serta perhatian khusus pada asupan gizi, terutama bagi ibu hamil dan balita,” jelas Hanies, dilansir dari laman Pemkab Rembang, Senin (3/6/2024).

Penanganan stunting menjadi program strategis pemerintah pusat selain mengatasi kemiskinan ekstrem. Berdasarkan tugas dan fungsi mereka, pendamping desa dan lokal desa harus berperan aktif dalam mengatasi masalah ini.

”Terus lakukan dan laksanakan dengan penuh tanggung jawab apa yang menjadi tugas dan fungsi pendamping desa,” pungkasnya.

Tak hanya itu, setiap desa di Kabupaten Rembang diwajibkan untuk mengalokasikan dana desa untuk pencegahan dan penurunan stunting. Hal itu sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 45 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran 2024.

Kepala Bidang Penyelenggaraan Pemberdayaan Pemerintahan Desa (P3D) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) Kabupaten Rembang Moh Nur Said menyebutkan, tahun ini alokasi dana desa untuk stunting di setiap desa berada di kisaran Rp 8 juta hingga Rp 20 juta yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing desa.

Said menambahkan, desa dapat menggunakan dana tersebut untuk kegiatan fisik dan nonfisik. Untuk kegiatan fisik seperti pembangunan atau rehabilitasi gedung posyandu, poskesdes, polindes, PAUD dan TK. Kemudian sarana air bersih, jamban keluarga, MCK umum dan saluran sanitasi.

“Pembangunan posyandu ini juga mendukung di dalam penanganan stunting. Sarana air bersih, MCK dan saluran sanitasi,” kata dia.

 

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler