Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Kabupaten Kudus berhasil menempati peringkat empat dalam kasus penurunan stunting di Jawa Tengah (Jateng) di bawah Demak, Pemalang, dan Magelang. Peringkat tersebut diperoleh setelah stunting di Kota Kretek turun menjadi 15,7% di tahun 2023.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Nuryanto mengatakan, pada tahun 2021, persentase stunting Kudus berada di angka 17,6%.

Kemudian di tahun 2022 naik menjadi 19%, dan baru pada tahun 2023 turun menjadi 15,7%. Penurunan yang signifikan ini diharapkan bisa berlanjut hingga tahun 2024 nanti.

”Harapannya tahun 2024 nanti bisa turun hingga 14%, sesuai dengan komitmen presiden,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Nuryanto kepada Murianews.com, Jumat (31/5/2024).

Untuk merealisasikan hal tersebut, kata dia, dilakukan pendekatan intervensi gizi terintegrasi melalui dua cara. Pertama adalah intervensi gizi spesifik. Cara ini mengintervensi langsung bagaimana pemenuhan gizi ibu hamil sampai usia 23 bulan.

Sementara, intervensi sensitive adalah intervensi yang secara tidak langsung memengaruhi kejadian stunting. Seperti perbaikan pola asuk, bantuan sosial dan lain sebagainya.

”Kegiatan intervensi spesifik bisa mendongkrak keberhasilan 30% pada stunting. Namun, peranan masyarakat untuk mengikuti program ini tak kalah penting,” tambah Nuryanto.

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler