Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Masalah penundaan atau delay penerbangan oleh maskapai Garuda Indonesia dalam tahap pemulangan jemaah haji kembali terjadi. Kali ini, penundaaan keberangkatan ke Tanah Air berlangsung hingga 28 jam.

Jemaah haji yang mengalami delay lama ini berasal dari kelompok terbang (kloter) 9 Embarkasi Balikpapan (BPN-09) Kementerian Agama pun kembali melayangkan protes keras kepada Garuda Indonesia karena delay penerbangan yang dialami jemaah haji BPN-09.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief menilai performance Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk seiring delay penerbangan yang terus berulang.

”Kita protes keras Garuda Indonesia atas kembali terjadinya delay penerbangan jemaah haji Indonesia pada fase pemulangan. Delay lagi dan lagi. Berulang terus. Kita nilai kinerja Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk, tidak profesional,” tegas Hilman Latief di Jakarta, Senin (8/7/2024).

Dengan kejadian ini, Kementerian Agama akan mempertimbangkan kembali keterlibatan Garuda Indonesia pada penerbangan jemaah haji di tahun mendatang.

Sebanyak 324 jemaah BPN-09 berasal dari Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Mereka seharusnya pulang ke Tanah Air, pada 6 Juli 2024, pukul 13.40 waktu Arab Saudi (WAS). Mereka sudah berada di bus dan siap ke Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah saat diinformasikan adanya delay penerbangan dan baru akan diterbangkan pada Minggu, 7 Juli 2024, sekitar pukul 17.40 WAS (Waktu Arab Saudi).

”Pemberitahuan dari pihak Garuda Indonesia juga sering mendadak. Bahkan jemaah sudah berada di bus dan siap menuju Bandara AMAA Madinah baru diinfo kalau ada delay. Ini kejadiannya mirip dengan KNO-03. Jelas Garuda Indonesia tidak profesional,” tandas Hilman Latief, dilansir dari laman Kemenag.

Protes senada disampaikan oleh Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab. Menurutnya, kinerja Garuda pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini betul-betul sangat buruk. Bahkan, pada pekan pertama fase pemulangan jemaah haji, lebih 50 persen penerbangan mengalami keterlambatan. Dari 52 kloter, sebanyak 38 kloter terbang tidak sesuai jadwal karena mengalami keterlambatan.

”Pada pekan kedua pemulangan, total sudah ada 155 kloter jemaah haji Indonesia yang sudah diterbangkan Garuda Indonesia ke Tanah Air. Dari 155 kloter, ada 75 kloter yang mengalami keterlambatan atau 48,39 persen,” sebut Saiful Mujab.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler