Rabu, 19 November 2025

Murianews, Blora – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, meningkat di akhir tahun 2024. Kondisi ini terjadi seiring masuknya musim hujan.

Terkait kondisi ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Blora terus mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Terutama di musim hujan seperti saat ini.

Pasalnya kasus demam berdarah di Blora mencapai 347 kasus. Itu terdiri atas 267 Demam Berdarah Dengue (DBD) dan 80 kasus Dengue Shock Syndrome (DSS), dengan korban meningal ada 9 orang.

Kepala Dinkes Kabupaten Blora Edy Widayat menyampaikan, gerakan PSN terbukti lebih ampuh 80 persen dalam membasmi nyamuk penyebab demam berdarah, dibandingkan dengan melakukan fogging.

Dijelaskan, satu nyamuk Aedes Aegypti betina itu bisa bertelur sebanyak 100 sampai 150 butir. Jika dilakukan PSN secara kompak dan bersama dalam satu wilayah selama tiga minggu berturut-turut itu akan mengurangi komunitas nyamuk sebanyak 80 persen.

”Sekarang ayo gotong royong dan bekerja sama, tokoh masyarakat atau pun pemangku kebijakan tingkat desa untuk menggerakkan masyarakatnya,” jelasnya, dilansir dari laman Pemkab Blora, Selasa (24/12/2024).

Menurut Edy, mayoritas penyakit itu 80 persen disebabkan oleh lingkungan yang kurang bersih. Hal itu harus diperhatikan secara bersama-sama untuk seluruh ASN, camat dan kepala desa harus memberikan contoh kepada masyarakat untuk melakukan gerakan PSN.

”Ketika masyarakat meminta fogging itu ada kerugian, di antaranya hanya membunuh nyamuk dewasa. Fogging menggunakan pestisida yang dampaknya akan mencemari lingkungan dan nyamuk akan kebal jika disemprot secara terus-menerus,” jelasnya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler