Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara, Eko Cahyo Puspeno menyatakan, sejak bulan lalu sudah ada tren peningkatan kasus DBD.
’’Sejak bulan lalu indikasinya sudah naik. Salah satunya yang terbanyak di Kecamatan Karimunjawa,’’ jelas Eko, Selasa (17/12/2024).
Pada November 2024, terdapat 51 pasien suspek DBD. Sedangkan di bulan ini, sampai 14 Desember sudah ada 20 pasien suspek DBD.
Eko memaparkan, di enam rumah sakit terdapat tiga pasien suspek dan 44 positif DBD. Lalu di 14 Puskesmas tercatat 21 pasien suspek dan 2 positif DBD. Sementara di sembilan klinik, tercatat ada empat pasien suspek dan enam positif DBD.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, pemerintah daerah sudah mengeluarkan surat edaran. Yaitu surat edaran atasnama Pemkab Jepara dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Jepara.
Dalam surat edaran Pemkab Jepara, disebutkan hingga pekan ke-48 di tahun ini atau per 30 November 2024, jumlah kasus DB sebanyak 3801, kasus DBD sebanyak 393 dengan jumlah kematian 20 kasus.
Murianews, Jepara – Sebaran kasus DBD atau Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terus meningkat. Bahkan, hingga 30 November jumlahnya mencapai 3.801 kasus.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara, Eko Cahyo Puspeno menyatakan, sejak bulan lalu sudah ada tren peningkatan kasus DBD.
’’Sejak bulan lalu indikasinya sudah naik. Salah satunya yang terbanyak di Kecamatan Karimunjawa,’’ jelas Eko, Selasa (17/12/2024).
Pada November 2024, terdapat 51 pasien suspek DBD. Sedangkan di bulan ini, sampai 14 Desember sudah ada 20 pasien suspek DBD.
Selain di Karimunjawa, kasus DBD juga menyebar di kecamatan-kecamatan lain. Pasien dirawat di Puskesmas, klinik dan rumah sakit. Per 16 Desember 2024, tercatat 80 pasien DBD jalani rawat inap.
Eko memaparkan, di enam rumah sakit terdapat tiga pasien suspek dan 44 positif DBD. Lalu di 14 Puskesmas tercatat 21 pasien suspek dan 2 positif DBD. Sementara di sembilan klinik, tercatat ada empat pasien suspek dan enam positif DBD.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, pemerintah daerah sudah mengeluarkan surat edaran. Yaitu surat edaran atasnama Pemkab Jepara dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Jepara.
Dalam surat edaran Pemkab Jepara, disebutkan hingga pekan ke-48 di tahun ini atau per 30 November 2024, jumlah kasus DB sebanyak 3801, kasus DBD sebanyak 393 dengan jumlah kematian 20 kasus.
Gertak DBD...
Untuk itu, melalui surat edaran tersebut seluruh jajaran pemerintahan di Kabupaten Jepara, mulai dari organisasi perangkat daerah, Puskesmas, klinik, camat hingga kepala desa diinstruksikan untuk melakukan pencegahan.
’’Seluruh jajaran diminta untuk melakukan kewaspadaan dini melalui gertak atau gerakan serentak penanggulangan DBD,’’ jelas Eko.
Langkahnya yaitu dengan melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara 3M plus. Yaitu menguras dan menyikat tempat penyimpanan air secara rutin, menutup rapat semua tempat penyimpanan air, serta memanfaatkan limbah bekas yang bernilai ekonomis.
“Gerakan itu juga dinstruksikan kepada seluruh kader PKK di Kabupaten Jepara. Agar mereka ikut bergerak,” imbuh Eko.
Kader PKK juga diminta untuk menggerakkan program satu rumah satu juru pemantau jentik. Eko menilai itu langkah preventif yang ideal untuk mencegah DBD.
Editor: Zulkifli Fahmi