Rabu, 19 November 2025

Berikutnya, Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali erupsi pada Kamis (21/11/2024) pagi. Letusan tersebut menghasilkan kolom abu setinggi 800 meter di atas puncak, atau sekitar 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl). 

Masyarakat dilarang melakukan aktivitas di sepanjang Besuk Kobokan dalam radius delapan kilometer dari puncak. Di luar jarak tersebut, aktivitas tidak boleh dilakukan pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terdampak awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak. 

Selanjutnya, erupsi juga dialami Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Kamis (7/11/2024), pagi ini. Dalam erupsi kali ini, ketinggian material membumbung tinggi hingga 2.500 meter. Erupsi terjadi pukul 08.53 WITA.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Barat Daya. Sementara itu erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sementara ini kurang lebih 2 menit 33 detik.

Tak hanya itu, Gunung Ibu juga erupsi pada Selasa (29/10/2024). Gunung api di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara itu erupsi pada pukul 09.08 WIT.

Saat erupsi, Gunung Ibu mengeluarkan kolom abu berwarna kelabu. Ketinggian yang teramati mencapai 800 meter dari atas puncak.

Masyarakat di sekitar Gunung Ibu serta wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif gunung itu.

Masyarakat juga diimbau mengenakan masker dan kacamata saat terjadi hujan abu. Itu dilakukan agar, masyarakat terhindar dari paparan abu gunung api yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

Pohon Tumbang... 

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler