Rabu, 19 November 2025

Murianews, Rembang – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi kembali merebak di beberapa daerah di Jawa Tengah. Salah satunya di Kabupaten Rembang.

Hingga saat ini tercatat sudah ada 37 ekor sapi terpapar PMK. Dari jumlah ini, empat ekor sapi di antaranya mati.

Terkait kondisi ini, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang Agus Iwan Haswanto menyatakan, meskipun kasus ini kembali muncul, masyarakat tidak panik seperti saat PMK pertama kali merebak pada tahun 2022.

Dintanpan telah menyiapkan beberapa langkah penanganan untuk mengatasi situasi ini.

”Kami akan melakukan pengecekan lalu lintas hewan di pasar hewan. Selain itu, kami membentuk tim reaksi cepat untuk penanganan di lapangan dan berkoordinasi dengan instansi lain untuk sosialisasi serta meningkatkan kesadaran peternak agar dapat melakukan penanganan dini terkait PMK,” ungkapnya.

Mengenai kemungkinan penutupan pasar hewan, Agus menegaskan bahwa hal tersebut memerlukan kajian terlebih dahulu berdasarkan hasil pengecekan di lapangan.

Menurut Agus, penutupan pasar hewan merupakan kewenangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM. Dintanpan hanya berperan memberikan usulan atau rekomendasi.

”Jika potensi penularan PMK menunjukkan angka yang tinggi dan ditemukan indikasi sapi terpapar PMK dijual di pasar, maka itu menjadi alasan kuat untuk sementara waktu menutup pasar guna mengurangi risiko penularan,” tambahnya.

Komentar