Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Meningkatnya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi, kerbau, kambing, dan domba di Kabupaten Kudus pada beberapa bulan terakhir menjadi perhatian penting.

Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kudus, Jawa Tengah Bidang Peternakan tentu terus melakukan pencegahan termasuk malalui vaksinasi PMK.

Dokter Hewan Dispertan Kudus, Anton Cahyono mengutarakan, hewan ternak yang telah divaksin PMK memiliki harapan tinggi untuk diselamatkan jika terjangkit PMK. Namun, ketika hewan itu tidak atau belum pernah divaksin maka risikonya sangat tinggi.

”Kalau belum vaksin dan terkena PMK itu risiko tinggi, peluang bisa selamat 50 banding 50. Vaksin meminimalisir risiko kematian, misal sudah sembuh dan terjangkit lagi akan lebih mudah diatasi karena tidak terlalu parah,” ungkapnya kepada Murianews.com, Senin (6/1/2025).

Ia menyatakan, hewan ternak yang terkena PMK dapat dideteksi gejalanya. Biasanya pada mulut dan kaki hewan terdapat luka-luka.

Luka pada mulut tersebut membuat hewan tidak napsu makan. Sehingga nutrisinya berkurang menyebabkan kondisinya melemah.

”Apabila hewannya sudah tidak mau makan itu akan memperparah kondisinya. Lalu, jika luka-luka itu di kaki biasanya hewan tidak akan kuat berdiri lagi,” sebutnya.

Ia menyebutkan, virus PMK bisa menyebar melalui kontak fisik hewan. Karena itu, hewan yang sudah ditemukan gejala-gejala terjangkit PMK harus segera diatasi. Apabila terlambat tiga hingga tujuh hari bisa berakibat fatal.

Betuh Antisipasi…

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler