Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTARU) Rembang Maryosa menyatakan, pembebasan lahan tahap II ditargetkan rampung pada triwulan pertama 2025, antara Februari atau Maret.
Ia menjelaskan bahwa pembebasan lahan tahap II mencakup 16 bidang dengan luas sekitar 6,65 hektare, yang merupakan milik 15 warga berdasarkan Sertifikat Hak Milik (SHM).
”Di tahap II ini, triwulan I selesai, Februari-Maret. Ini tahapan verifikasi oleh panitia dan BPN,” terangnya.
”Pengerjaan fisik akan dimulai setelah pembebasan lahan selesai,” tutup Maryosa.
Murianews, Rembang – Proses pembebasan lahan tahap II untuk pembangunan Embung Kaliombo di Rembang, Jawa Tengah, saat ini masih dilakukan.
Bahkan, pembebasan lahan Embung Kaliombo ini menjadi salah satu prioritas utama Pemkab Rembang pada awal tahun ini.
Pasalnya, pemerintah pusat berencana memulai pembangunan fisik embung di Kecamatan Sulang tersebut pada 2025. Untuk itu, masalah pembebasan lahan harus segera diselesaikan.
”Awal tahun ini kami harus menyelesaikan pembayaran pembebasan tanah,” kata Bupati Rembang Abdul Hafidz.
Ia mengungkapkan, Pemkab Rembang telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 12,4 miliar untuk pembebasan tahap II. Anggaran tersebut bersumber dari APBD Rembang.
Pada pembebasan tahap I menelan biaya Rp 18,9 miliar untuk 47 bidang lahan seluas 9,97 hektare.
”Nanti pembayarannya akan mulai kita bayarkan mungkin di bulan Februari ini,” ucapnya, dilansir dari laman Pemkab Rembang.
Embung Kaliombo direncanakan akan menempati lahan seluas 16,5 hektare dan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air minum dan sektor pertanian.
Anggaran Pembangunan Embung...
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTARU) Rembang Maryosa menyatakan, pembebasan lahan tahap II ditargetkan rampung pada triwulan pertama 2025, antara Februari atau Maret.
Ia menjelaskan bahwa pembebasan lahan tahap II mencakup 16 bidang dengan luas sekitar 6,65 hektare, yang merupakan milik 15 warga berdasarkan Sertifikat Hak Milik (SHM).
”Di tahap II ini, triwulan I selesai, Februari-Maret. Ini tahapan verifikasi oleh panitia dan BPN,” terangnya.
Berdasarkan review Detail Engineering Design (DED), anggaran pembangunan embung diperkirakan sekitar Rp 35 miliar.
”Pengerjaan fisik akan dimulai setelah pembebasan lahan selesai,” tutup Maryosa.