Dengan bergabungnya PT Lion Mentari Air, kini terdapat tiga maskapai yang melayani penerbangan haji. Yaitu, Garuda Indonesia, Saudi Airlines, dan Lion Air.
Direktur Utama Lion Air Rudy Lumingkewas menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Agama RI, serta masyarakat atas kepercayaan yang diberikan untuk turut serta dalam menyediakan layanan ibadah haji yang aman, nyaman, dan berkualitas.
”Perjanjian kerja sama transportasi udara Lion Air dengan Kemenag untuk jemaah haji reguler ini menjadi momen penting bagi kami,” kata Rudy Lumingkewas.
Ia menambahkan, Lion Air diperkirakan akan mengangkut 11.762 jemaah haji. Rinciannya, 6.293 jemaah dari Embarkasi Padang (PDG) dan 5.469 jemaah dari Embarkasi Banjarmasin (BDJ).
Pesawat ini dilengkapi dengan fitur kenyamanan terbaik, termasuk kabin yang luas, serta kursi ergonomis yang dirancang untuk memastikan kenyamanan selama penerbangan jarak jauh.
Murianews, Jakarta – Maskapai Lion Air akan ikut melayani keberangkatan jemaah haji Indonesia tahun 1446H/2025. Ini merupakan sejarah bagi Lion Air karena pertama kali terlibat dalam penerbangan jemaah haji.
Hal ini seiring adanya penandatanganan Perjanjian Kerja sama Pengangkutan Udara Jemaah Haji Reguler 1446 H/2025 M antara Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag dengan PT Lion Mentari.
Perjanjian kerja sama ini ditandatangani Dirjen PHU Hilman Latief dan Direktur Utama PT Lion Mentari Rudy Lumingkewas di Ruang Sidang I, Ditjen PHU Lt. 5 Kementerian Agama RI Jalan Lapangan Banteng Barat Nomor 3-4 Jakarta, Jumat (21/2/2025).
Lion Air dijadwalkan melayani jemaah haji melalui dua embarkasi, yakni Padang (PDG) dan Banjarmasin (BDJ). Untuk penerbangan haji ini, Lion Air akan mengoperasikan pesawat tipe Airbus 330.
Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief mengatakan, kerja sama transportasi udara untuk jemaah haji reguler Indonesia dengan maskapai dibawah PT Lion Mentari ini merupakan kali pertama dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia.
”Kami menyambut baik kerja sama yang terjalin dengan PT Lion Mentari Air dalam bidang transportasi haji. Keterlibatan maskapai nasional ini merupakan langkah positif dalam upaya memberikan pelayanan haji yang nyaman dan aman bagi jemaah Indonesia,” kata Hilman Latief, dilansir dari laman Kemenag.
Menurut Hilman penambahan maskapai dalam penyelenggaraan penerbangan haji diharapkan dapat mengatasi berbagai kendala yang kerap muncul terkait transportasi udara.
”Kami optimis, kerja sama ini akan meningkatkan kualitas layanan penerbangan secara keseluruhan,” ujar Hilman.
Ada Tiga Maskapai Penerbangan Haji...
Dengan bergabungnya PT Lion Mentari Air, kini terdapat tiga maskapai yang melayani penerbangan haji. Yaitu, Garuda Indonesia, Saudi Airlines, dan Lion Air.
Direktur Utama Lion Air Rudy Lumingkewas menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Agama RI, serta masyarakat atas kepercayaan yang diberikan untuk turut serta dalam menyediakan layanan ibadah haji yang aman, nyaman, dan berkualitas.
”Perjanjian kerja sama transportasi udara Lion Air dengan Kemenag untuk jemaah haji reguler ini menjadi momen penting bagi kami,” kata Rudy Lumingkewas.
Ia menambahkan, Lion Air diperkirakan akan mengangkut 11.762 jemaah haji. Rinciannya, 6.293 jemaah dari Embarkasi Padang (PDG) dan 5.469 jemaah dari Embarkasi Banjarmasin (BDJ).
Lion Air mempersiapkan empat armada pesawat berbadan lebar generasi modern dan berusia muda (rata-rata 5-7 tahun), yaitu Airbus 330-300CEO dan Airbus 330-900NEO, dengan kapasitas 436 kursi.
Pesawat ini dilengkapi dengan fitur kenyamanan terbaik, termasuk kabin yang luas, serta kursi ergonomis yang dirancang untuk memastikan kenyamanan selama penerbangan jarak jauh.
Selain itu, Lion Air telah mempersiapkan kru pesawat yang profesional, termasuk pilot, awak kabin, dan teknisi, yang telah menjalani pelatihan ketat sesuai standar operasional prosedur (SOP) penerbangan haji.