Rabu, 19 November 2025

Murianews, Rembang – Keterbatasan tenaga kerja saat musim tanam menjadi salah satu kendala yang dialami petani di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Terkait kondisi itu, Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Rembang terus mendorong petani untuk memaksimalkan mekanisasi pertanian guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Salah satunya dengan memperkenalkan alat tanam transplanter.

Kepala Dintanpan Rembang Agus Iwan menyampaikan bahwa mekanisasi pertanian perlu diterapkan seiring dengan perkembangan teknologi.

Menurutnya, selain memaksimalkan hasil panen, penggunaan alat dan mesin pertanian juga dapat menekan biaya produksi petani.

”Dengan kebijakan sekarang ini, pertanian selain kemampuan produksi juga diharapkan dapat mencapai efisiensi biaya, sehingga bisa bersaing di harga pasar. Salah satu cara untuk memastikan efisiensi adalah dengan mekanisasi,” ujarnya, dilansir dari laman Pemkab Rembang, Rabu (16/4/2025).

Saat ini, sebagian besar petani di Rembang telah mulai memanfaatkan mesin panen. Namun, penggunaan alat tanam padi masih tergolong minim. Hal ini menyebabkan antrean tenaga tanam saat musim tanam tiba.

”Wilayah Kabupaten Rembang sangat bergantung pada curah hujan. Harus menunggu antrean tenaga tanam, dan itu sering terlambat. Ini yang kita kejar,” terangnya.

Sebagai solusi, Dintanpan memperkenalkan alat tanam transplanter sederhana kepada petani di Desa Ngotet, Kecamatan Rembang. Alat ini diharapkan dapat membantu percepatan tanam saat tenaga kerja terbatas.

Tadah Hujan... 

  • 1
  • 2

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler