Hal ini mencerminkan kesiapan dan keseriusan Pemkab Rembang dalam menjawab kebutuhan masyarakat, khususnya para petani.
”Kebetulan Blora saat ini belum menggunakan, Pati pun belum, Rembang malah sudah lewat irigasinya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa rencana pemanfaatan air sebagai air baku akan memerlukan kajian mendalam dan investasi yang signifikan.
Terkait kebutuhan anggaran, Bupati menambahkan bahwa hal tersebut akan didalami lebih lanjut oleh PDAM Rembang.
”Untuk teknis, Direktur PDAM-nya lebih jelas berapa yang dibutuhkan, nanti Direktur PDAM,” pungkasnya.
Murianews, Rembang – Pemerintah Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, sedang mengupayakan pemanfaatan Bendungan Randugunting di Desa Kalinanas, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, sebagai sumber air baku.
Langkah ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang atas ketersediaan air bersih, sekaligus memperkuat ketahanan air di wilayah Kabupaten Rembang.
Bendungan Randugunting yang diresmikan pada awal 2022 dibangun untuk mendukung kebutuhan irigasi pertanian di wilayah Blora, Pati, dan Rembang.
Namun demikian, potensi waduk berkapasitas 14,43 juta meter kubik ini dinilai sangat besar untuk dioptimalkan sebagai sumber air baku yang dapat mendukung pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Bupati Rembang Harno didampingi jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, belum lama ini meninjau langsung lokasi bendungan.
Dalam kunjungan tersebut, bupati menegaskan pentingnya keberadaan waduk tersebut untuk kebutuhan air baku di tiga kabupaten.
”Melihat posisi Bendungan Randugunting yang mana sangat dibutuhkan untuk persediaan air baku maupun pengairan Blora, Rembang, dan Pati,” ujar bupati, dilansir dari laman Pemkab Rembang, Senin (26/5/2025).
Meski secara administratif berada di wilayah Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang menjadi daerah pertama yang aktif memanfaatkan air bendungan tersebut untuk keperluan irigasi.
Menyusun Studi Teknis...
Hal ini mencerminkan kesiapan dan keseriusan Pemkab Rembang dalam menjawab kebutuhan masyarakat, khususnya para petani.
”Kebetulan Blora saat ini belum menggunakan, Pati pun belum, Rembang malah sudah lewat irigasinya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa rencana pemanfaatan air sebagai air baku akan memerlukan kajian mendalam dan investasi yang signifikan.
Oleh karena itu, Pemkab Rembang akan bekerja sama dengan pihak PDAM untuk menyusun studi teknis terkait kebutuhan infrastruktur dan anggaran.
Terkait kebutuhan anggaran, Bupati menambahkan bahwa hal tersebut akan didalami lebih lanjut oleh PDAM Rembang.
”Untuk teknis, Direktur PDAM-nya lebih jelas berapa yang dibutuhkan, nanti Direktur PDAM,” pungkasnya.