Pembangunan bendung karet diperlukan guna mengatasi kekurangan air yang kerap dialami warga dan petani saat musim kemarau.
Untuk diketahui, bendung karet merupakan hasil pengembangan jenis bendung tetap menjadi bendung gerak dengan membuat tubuh bendung dari tabung karet yang dikembangkan.
Bendung karet ini bisa berfungsi meninggikan muka air dengan cara mengembungkan tubuh bendung dan menurunkan muka air dengan cara mengempiskannya.
Kepala Dintanpan Kabupaten Rembang Agus Iwan menjelaskan, bahwa usulan tersebut merupakan tindak lanjut dari aspirasi petani setempat yang selama ini mengalami kesulitan air untuk pertanian, terutama saat musim kemarau.
”Kita meneruskan keluhan petani di Desa Tambakagung. Setiap kemarau mereka kesulitan air. Kita sudah mengomunikasikan ini dengan pihak terkait, dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS),” kata Agus Iwan, Selasa (29/7/2025).
Agus menyebutkan, hasil koordinasi dengan BBWS menunjukkan bahwa bendung karet menjadi salah satu solusi yang paling memungkinkan untuk mengatasi persoalan irigasi.
BBWS pun telah menyarankan agar usulan pembangunan bendung tersebut diajukan ke pemerintah pusat.
Murianews, Rembang – Pemkab Rembang, Jawa Tengah, mengusulkan pembangunan bendung karet di Sungai Randugunting, Desa Tambakagung, Kecamatan Kaliori.
Pembangunan bendung karet diperlukan guna mengatasi kekurangan air yang kerap dialami warga dan petani saat musim kemarau.
Untuk diketahui, bendung karet merupakan hasil pengembangan jenis bendung tetap menjadi bendung gerak dengan membuat tubuh bendung dari tabung karet yang dikembangkan.
Bendung karet ini bisa berfungsi meninggikan muka air dengan cara mengembungkan tubuh bendung dan menurunkan muka air dengan cara mengempiskannya.
Kepala Dintanpan Kabupaten Rembang Agus Iwan menjelaskan, bahwa usulan tersebut merupakan tindak lanjut dari aspirasi petani setempat yang selama ini mengalami kesulitan air untuk pertanian, terutama saat musim kemarau.
”Kita meneruskan keluhan petani di Desa Tambakagung. Setiap kemarau mereka kesulitan air. Kita sudah mengomunikasikan ini dengan pihak terkait, dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS),” kata Agus Iwan, Selasa (29/7/2025).
Agus menyebutkan, hasil koordinasi dengan BBWS menunjukkan bahwa bendung karet menjadi salah satu solusi yang paling memungkinkan untuk mengatasi persoalan irigasi.
BBWS pun telah menyarankan agar usulan pembangunan bendung tersebut diajukan ke pemerintah pusat.
Menunggu Persetujuan...
”Kita diminta BBWS untuk mengusulkan ke pusat. Saat ini tahapan pengusulan kita jalankan bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU Taru),” terangnya, dilansir dari laman Pemkab Rembang.
Rencana pembangunan bendung karet dirancang untuk dibangun di Sungai Randugunting, tepat di samping embung milik BBWS yang berada di Desa Tambakagung.
Lokasi tersebut dinilai strategis dan memiliki potensi besar sebagai sumber irigasi bagi lahan pertanian di wilayah sekitarnya.
”Lokasinya nanti di Desa Tambakagung, di dekat embung BBWS. Di sebelahnya itu Sungai Randugunting. Gambar teknisnya sudah disiapkan oleh DPU Taru,” kata Agus.
Sebelumnya, pihak BBWS telah meninjau lokasi dan menyatakan dukungannya terhadap rencana pembangunan bendung tersebut.
“BBWS sudah turun ke lapangan dan meyakini kemanfaatannya. Sekarang tinggal menunggu usulan ini disetujui,” tambahnya.
Agus berharap, apabila bendung karet ini dapat direalisasikan, maka kebutuhan air untuk pertanian di wilayah Kaliori bagian atas dapat tercukupi.
Agus menjelaskan, bendung karet tersebut akan dirancang sesuai dengan lebar Sungai Randugunting, yang mencapai sekitar 15 meter.
Dengan desain tersebut, diharapkan bendung mampu mengairi antara 600 hingga 1.500 hektare lahan pertanian.