Pemeriksaan dilakukan setelah laporan adanya menu nasi kuning yang dinilai berisiko dikonsumsi.
Makanan MBG yang dikirim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mondoteko sekitar pukul 09.30 WIB terdiri dari nasi kuning, ayam goreng, kering tempe, sayuran, dan jeruk.
Namun, sebelum dikonsumsi siswa, Satgas MBG sekolah lebih dulu melakukan pengecekan dan menemukan nasi kuning berair.
Perwakilan Satgas MBG Kabupaten Rembang yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan dr Maria Rehulina menyampaikan, meski makanan belum menunjukkan tanda basi, secara konsistensi tetap berisiko.
”Tadi sudah diicipi, rasanya belum basi. Tapi tetap berisiko, terutama dari tekstur nasinya. Seharusnya tidak berair. Mengingat jadwal makan siswa adalah pukul 11.20 WIB saat istirahat, kita tidak bisa memastikan kondisinya saat itu,” terang Lina, yang juga Ketua Tim Gerak Cepat Penanggulangan KLB dan Wabah Dinas Kesehatan Rembang.
”Kami sebagai Satgas MBG sekolah memeriksa dulu. Setelah dicek, nasinya berair, kemudian dicicipi, dan dari rasa juga sudah ada yang terasa kurang enak. Maka kami putuskan untuk dikembalikan,” ujar Indri, dilansir dari laman Pemkab Rembang.
Murianews, Rembang – Aduan terkait kualitas makanan program MBG di SMP Negeri 5 Rembang, Jawa Tengah, langsung ditindaklanjuti Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG) setempat, Rabu (1/10/2025).
Pemeriksaan dilakukan setelah laporan adanya menu nasi kuning yang dinilai berisiko dikonsumsi.
Makanan MBG yang dikirim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mondoteko sekitar pukul 09.30 WIB terdiri dari nasi kuning, ayam goreng, kering tempe, sayuran, dan jeruk.
Namun, sebelum dikonsumsi siswa, Satgas MBG sekolah lebih dulu melakukan pengecekan dan menemukan nasi kuning berair.
Perwakilan Satgas MBG Kabupaten Rembang yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan dr Maria Rehulina menyampaikan, meski makanan belum menunjukkan tanda basi, secara konsistensi tetap berisiko.
”Tadi sudah diicipi, rasanya belum basi. Tapi tetap berisiko, terutama dari tekstur nasinya. Seharusnya tidak berair. Mengingat jadwal makan siswa adalah pukul 11.20 WIB saat istirahat, kita tidak bisa memastikan kondisinya saat itu,” terang Lina, yang juga Ketua Tim Gerak Cepat Penanggulangan KLB dan Wabah Dinas Kesehatan Rembang.
Wakil Kepala SMPN 5 Rembang Indri Lestari menyatakan, pihak sekolah mengembalikan seluruh 736 porsi menu MBG ke SPPG.
”Kami sebagai Satgas MBG sekolah memeriksa dulu. Setelah dicek, nasinya berair, kemudian dicicipi, dan dari rasa juga sudah ada yang terasa kurang enak. Maka kami putuskan untuk dikembalikan,” ujar Indri, dilansir dari laman Pemkab Rembang.
Permohonan Maaf...
Menanggapi hal tersebut, pihak SPPG Mondoteko yang hadir di lokasi menyampaikan permohonan maaf kepada sekolah. Mereka menegaskan kejadian ini menjadi bahan evaluasi agar tidak terulang.
Bupati Rembang Harno juga mengimbau sekolah penerima program MBG agar tidak mengonsumsi makanan yang berbau tidak sedap atau mencurigakan.
”Kalau ada bau yang tidak sedap, jangan dimakan. Siapa yang ngecek dulu? Minimal guru. Syukur-syukur ada pihak SPPG,” pesan bupati.