Perwakilan SPPG Mondoteko, Riyaduz Sholikin mengatakan, pihaknya tak menampik adanya persoalan tersebut. Pihaknya pun siap bertanggung jawab dan melakukan evaluasi.
”Saya selaku dari SPPG Mondoteko meminta maaf sebesar-besarnya jika ada seperti ini. Ini di luar kendali kami, tapi akan jadi PR besar untuk kami agar berbenah,” kata Riyaduz Sholikin seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (1/10/2025).
Pihaknya juga berterima kasih pada pihak sekolah yang langsung mengonfirmasi adanya persoalan pada menu MBG yang disajikannya. Dengan begitu, pihaknya dapat segera menindaklanjuti agar kejadian itu tak terulang lagi.
Terkait temuan nasi bau di SMP 5 Rembang, ia menyebut nasi tersebut masih aman dikonsumsi kendati teksturnya sedikit lembek.
”Terkait penolakan SMP 5 dengan adanya temuan nasi yang bau sebenarnya tidak bau itu sedikit lembek teksturnya. Dan itu dikonsumsi aman,” ujarnya.
Riyaduz mengatakan, pihaknya melayani 14 sekolah dalam pemenuhan menu MBG. Dari jumlah sekolah tersebut, hanya SMP 5 Rembang yang menolak.
”Dan kita juga melayani beberapa sekolah ada 14 sekolah, yang menolak cuman SMP 5. Dan distribusinya juga barengan SMP 6. SMP 6 menerima. Setelah ini untuk SMP 5 ini mau diputus atau dilanjut MoU-nya,” sambungnya.
Murianews, Rembang – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mondoteko, penyedia menu MBG untuk SMP 5 Rembang menyampaikan permintaan maafnya atas kondisi nasi berlendir dan tak layak konsumsi yang diproduksinya.
Perwakilan SPPG Mondoteko, Riyaduz Sholikin mengatakan, pihaknya tak menampik adanya persoalan tersebut. Pihaknya pun siap bertanggung jawab dan melakukan evaluasi.
”Saya selaku dari SPPG Mondoteko meminta maaf sebesar-besarnya jika ada seperti ini. Ini di luar kendali kami, tapi akan jadi PR besar untuk kami agar berbenah,” kata Riyaduz Sholikin seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (1/10/2025).
Pihaknya juga berterima kasih pada pihak sekolah yang langsung mengonfirmasi adanya persoalan pada menu MBG yang disajikannya. Dengan begitu, pihaknya dapat segera menindaklanjuti agar kejadian itu tak terulang lagi.
Terkait temuan nasi bau di SMP 5 Rembang, ia menyebut nasi tersebut masih aman dikonsumsi kendati teksturnya sedikit lembek.
”Terkait penolakan SMP 5 dengan adanya temuan nasi yang bau sebenarnya tidak bau itu sedikit lembek teksturnya. Dan itu dikonsumsi aman,” ujarnya.
Riyaduz mengatakan, pihaknya melayani 14 sekolah dalam pemenuhan menu MBG. Dari jumlah sekolah tersebut, hanya SMP 5 Rembang yang menolak.
”Dan kita juga melayani beberapa sekolah ada 14 sekolah, yang menolak cuman SMP 5. Dan distribusinya juga barengan SMP 6. SMP 6 menerima. Setelah ini untuk SMP 5 ini mau diputus atau dilanjut MoU-nya,” sambungnya.
Sementara Itu...
Sementara itu, Ketua Satgas MBG SMP 5 Rembang, Indri Lestari mengaku sempat mencicipi nasi dalam menu MBG sebelum dibagikan pada para siswa. Menurutnya, rasa nasi sudah tidak enak di lidah dan teksturnya lengket.
”Sebagai petugas kita buka dulu, ternyata berair dan lengket semua. Rasanya juga tidak enak. Ada 763 porsi akhirnya dikembalikan ke dapur SPPG,” ujar Indri.
Ratusan porsi menu MBG yang berisi nasi kuning itu pun dibiarkan menumpuk di lobi sekolah. Makanan itu sama sekali tak dibagikan pada siwa SMP 5 Rembang.
Mendapati laporan adanya menu MBG yang dinilai tak layak konsumsi, Satgas MBG Dinkes Rembang pun mendatangi SMP 5 Rembang.
Mereka pun memeriksa kondisi menu MBG tersebut. Hasil dari pemeriksaan, makanan itu dinilai berisiko jika tetap dibagikan kepada anak-anak.
”Rasanya tidak basi hanya eksistensinya berlendir dan waktu makan juga sudah lewat. Jadi berisiko. Dinkes merekomendasikan dikembalikan dulu,” ujar Maria Rehulina, petugas Satgas MBG dari Dinkes Rembang.