”Masih banyak jaringan (pipa) yang menggunakan besi dan kena korosi. Ini kita rencanakan untuk diganti,” jelas Zamroni.
Sementara itu, Bupati Jepara Witiarso Utomo menargetkan dalam waktu sebulan ke depan, seluruh saluran PDAM di Desa Kedungmalang bisa berfungsi dan lebih lancar.
”Kita harapkan seluruh perbaikan dapat selesai dalam waktu satu bulan ke depan,” tandas Wiwit.
Murianews, Jepara – Masyarakat di Desa Kedungmalang, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) masih mengalami krisis air bersih.
Bupati Witiarso Utomo berjanji dan menargetkan akan memberesi masalah tersebut dalam waktu satu bulan.
Berdasarkan data PDAM Jepara, kini terdapat sedikitnya 80 sambungan rumah dari perusahaan air minum daerah itu sempat tidak berfungsi. Masalah semacam ini sudah terjadi bertahun-tahun lamanya.
”Sudah beberapa hari ini mengalir lancar,” kata Sumarni (50), warga RT 5 RW 3 Desa Kedungmalang, Rabu (1/10/2025).
Meskipun sudah mengalir, lanjut dia, air PDAM yang dikonsumsinya setiap hari itu belum sepenuhnya jernih. Sebagai pelanggan, Sumarni menuntut agar PDAM bertanggung jawab atas kondisi itu.
”Kami minta airnya lebih lancar dan layak konsumsi,” tegas Sumarni.
Sementara itu, Plt Direktur Utama PDAM Jepara Zamroni Leistiaza menyampaikan, setelah adanya keluhan masif dari pelanggan, pihaknya langsung bergerak. Antara lain dengan membenahi saluran air ke wilayah Kedungmalang.
Hasil evaluasinya, saat ini debit air yang mengalir ke pelanggan berkurang. Penyebabnya, terjadi korosi dan sedimentasi pada sebagian pipa distribusi.
Bendung Bompes...
”Masih banyak jaringan (pipa) yang menggunakan besi dan kena korosi. Ini kita rencanakan untuk diganti,” jelas Zamroni.
Kemudian, imbuh Zamroni, perbaikan juga mencakup penggantian filter di Bendung Bompes yang telah habis. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab masalah yang terjadi Desa Kedungmalang.
Sementara itu, Bupati Jepara Witiarso Utomo menargetkan dalam waktu sebulan ke depan, seluruh saluran PDAM di Desa Kedungmalang bisa berfungsi dan lebih lancar.
Dia juga menargetkan 240 sambungan baru agar masyarakat tidak mengalami krisis air bersih. Terutama ketika musim kemarau.
”Kita harapkan seluruh perbaikan dapat selesai dalam waktu satu bulan ke depan,” tandas Wiwit.
Editor: Dani Agus