Jumat, 21 November 2025

Murianews, Blora – Pabrik Gula (PG) Gendhis Multi Manis (GMM) Blora, Jawa Tengah, membuat keputusan menutup penggilingan lebih awal dari jadwal karena ada kerusakan mesin boiler.

Akibat keputusan ini, para petani merugi mengingat masih banyak tanaman tebu yang belum dipanen.

Terkait dengan kondisi ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menegaskan akan mengawal persoalan batal giling tebu petani karena berhentinya operasional PG GMM di Todanan akibat kerusakan mesin boiler.

”Kami tidak ingin petani terus jadi korban. Kalau memang harus beli boiler baru, keputusan harus segera diambil. Minggu depan kami jadwalkan bertemu wakil menteri, bahkan menteri, agar ada solusi cepat,” kata Ketua DPRD Blora Mustopa, dilansir dari Antara Jateng, Kamis (2/10/2025).

Manajemen PG GMM sebelumnya mengumumkan penerimaan tebu terakhir hanya sampai Rabu (24/9/2025), pukul 24.00 WIB.

Pengumuman mendadak itu memicu protes puluhan petani yang mendatangi pabrik pada Jumat (26/9/2025), untuk meminta penjelasan resmi.

Dengan adanya tekanan dari DPRD, petani berharap pemerintah pusat segera turun tangan agar keberlangsungan penggilingan tebu di Blora tidak terhenti total.

Seperti diketahui, lebih dari 1.500 hektare tanaman tebu di sekitar GMM saat ini belum bisa ditebang akibat berhentinya proses giling. Penghentian itu terjadi karena kedua unit boiler pabrik mengalami kebocoran pipa yang tidak bisa diatasi dalam waktu singkat.

Petani yang Jadi Korban... 

  • 1
  • 2

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler