Rabu, 19 November 2025

Oleh karena itulah Anis menyebut peradaban harus dimulai dari rumah. Masa depan seharusnya dibentuk dari rumah.

”Ada situasi yang dapat direnungkan. Jika seorang anak tiba-tiba datang ke orangtuanya membawa uang hasil korupsi, lantas bagaimana sikap orangtua? Apakah menolak, menerima atau bahkan bangga? Sikap seperti inilah yang kemudian juga akan berdampak besar pada peradaban kita nantinnya,” imbuh dia.

Anis juga memberi contoh lainnya. Seorang istri yang mengatakan ketertarikannya pada hal bersifat duniawi seperti mobil atau rumah, akan menjadi godaan terbesar seorang suami untuk berperilaku korupsi nantinya.

”Maka tonggak pertama penjagaan harus dari rumah. Nilai-nilai harus dibangun dari rumah. Ibu membangun pintu surga, tapi bapak membuka pintu dunia,” ujar dia.

Anis juga mengingat pengajaran dari KH Abdullah Salam. Di mana selalu beranggapan perempuan harus terdidik untuk mendidik anaknya. Oleh karena itulah dia menyayangkan anggapan sekolah hanya untuk bekerja.

”Dulu itu profesi ibu rumah tangga justru yang paling mulia. Kenapa sekarang malah dianggap rendah?,” sesal dia.

Budayawan asal Kudus, Dr Abdul Jalil menambahkan nilai yang diajarkan Al Ghozali pada 700 tahun lalu mengajarkan urutan prioritas dalam menjalani hidup. Yakni ilahi, agama, kecerdasan otak, baru kapital dan terakhir nilai keluarga.

”Tapi kenapa sekarang terbalik, kapital dan keluarga justru menjadi nomor 4 dan lima. Sementara ilahi, agama dan kecerdasan justru menjadi belakang?,” imbuh dia.

Sistem Kapitalisme... 

Komentar