Rabu, 19 November 2025

Murianews, Makkah – Cuaca panas nan terik di kota Makkah tidak menyurutkan jemaah haji untuk melakukan aktivitas keseharian seperti saat di rumah: nyuci baju.

Ya. Nyuci baju menjadi pemandangan sehari-hari jemaah haji sejak hari pertama tiba di kota suci.

Mereka memang memanfaatkan waktu luang selama beristirahat di hotel untuk mencuci pakaian kotor mereka.

’’Daripada bengong mau ngapain, mending nyuci, Mas,’’ ujar dr Chandra Firmansyah, petugas dari Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD) Kudus, sambil menenteng tas berisi baju kotor miliknya.

Di seluruh hotel maktab haji reguler memang dilengkapi dengan fasilitas laundry yang sifatnya self service.

Yang membedakan hanya posisi ruang laundry. Di hotel 507 tempat jemaah haji Kloter 70 menginap, misalnya, posisi ruang mencuci ada di roof top hotel.

Di sini ada lima mesin cuci yang beratapkan semacam kain terpal. Dengan suhu di atas 40 pada pagi menjelang siang, bisa dibayangkan betapa panasnya aktivitas umbah-umbah di sini.

Untuk satu kali proses mencuci, dibutuhkan minimal 15 menit dengan satu kali kucekan dengan air sabun dan tiga kali bilasan dengan air bersih.

Waktu tersebut belum termasuk proses pembuangan air hasil kucekan dan air bilasan.

Juga belum termasuk proses pengeringan sebelum penjemuran. Total urusan umbah-umbah ini bisa menghabiskan waktu 30-45 menit per jemaah.

Jika jumlah pakaian yang dicuci cukup banyak, waktu yang dibutuhkan pun bisa lebih lama lagi.

Satu-satunya hal yang menghibur di aktivitas ini adalah tidak butuh waktu lama untuk pakaian benar-benar kering. Karena memang panasnya cukup terik.

Komentar