Jumat, 28 Maret 2025


Dua santri berinisial BU (20) dan HM (20) itu dihadirkan di Mapolres Jepara, Jumat (23/6/2023). BU mengaku membacok SY karena dia lebih dulu diserang.

”Dia (SY, red) sudah memukul saya terlebih dahulu. Dan saya tidak kenal dengan orang tersebut,” ungkap BU.

Baca juga: Geger! Terjadi Pembacokan di Pesantren Jerukwangi Jepara

Diketahui, SY mendatangi ponpes tersebut mencari BU untuk mengklarifikasi bahwa istrinya telah diancam menggunakan senjata tajam. Namun, BU justru mengaku tidak mengenal istri SY.

”Saya pernah ketemu (istri SY, red) tapi tidak kenal. Tidak mengancam,” kata dia.

Sehari sebelum kejadian, lanjut BU, MT (60) yang merupakan kakak kandung SY sempat beradu mulut dengan HM di depan ponpes. Dia juga mengaku bahwa hal itu sudah kerap terjadi.
BU mengaku dipukul terlebih dulu oleh SY. Dengan dalih membela diri, dia kemudian melawan SY yang kemudian diikuti oleh lebih dari lima santri lainnya. Pada saat bersamaan, HM memberikan sebilah celurit. Saat SY melompat pagar ponpes yang terkunci, BU membacok SY pada bagian perut hingga mengalami luka terbuka.Perlawanan yang dilakukan itu, BU mengaku khawatir dengan kondisi pengasuh ponpesnya. Sebab, sebagaimana cerita yang dia dapat, dulu pernah ada penyerangan terhadap ponpes yang mengakibatkan pengasuhnya terluka parah.”Kalau soal masalahnya, itu masalah internal keluarga,” jelas dia.Sementara itu, HM mengaku membeli celurit itu secara online. Rencananya, celurit akan digunakan untuk mencari rumput dan bersih-bersih di ponpes.https://youtu.be/Qzk-XATzrdIEditor: Dani Agus

Baca Juga

Komentar

Terpopuler