Wisatawan di Karimunjawa Jepara Diminta Diatur
Faqih Mansur Hidayat
Rabu, 12 Juli 2023 19:05:00
Murianews, Jepara – Liburan panjang Iduladha lalu membuat wisatawan di Karimunjawa Jepara membludak. Kondisi itu menjadi perhatian.
Salah satunya datang dari Sekretaris Persatuan Hotel dan Restoran Karimunjawa (PHRK) Venny Ratna Hendarsari. Ia meminta Pemkab Jepara turut mengatur kunjungan wisatawan ke Karimunjawa.
Menurutnya, mayoritas pelaku wisata di Karimunjawa sepakat arah pengembangan pariwisata Karimunjawa, Jepara lebih cocok mengedepankan aspek berkelanjutan.
Bukan hanya berorientasi pada peningkatan kunjungan, tapi juga kualitas demi kenyaman pelancong selama berwisata. Termasuk menjaga citra positif destinasi tersebut.
Venny menyampaikan, dibanding konsep wisata masal, penerapan konsep wisata berkelanjutan diyakini dapat menjaga kelestarian ekologi Karimunjawa.
Iapun merekomendasikan adanya ketentuan terkait batasan ideal jumlah wisatawan ke Karimunjawa. Sebab jika dibiarkan membludak, akan berimbas pada layanan maupun ketersediaan penginapan.
Belum lagi, lanjutnya, soal aspek sumber daya di kepulauan yang terbatas, mulai dari cadangan air hingga bahan pangan.
’’Kami ingin Karimunjawa akan tetap lestari dengan tidak menjadi sebuah destinasi wisata yang mass tourism (wisata masal, red),’’ kata Venny, Rabu (12/7/2023).
Venny menyebutkan, sejauh ini total keanggotaan PHRK ada 40 hotel dan 12 restoran yang sudah beroperasi di Karimunjawa. Itu belum termasuk rumah tinggal sewaan atau homestay.
Hal senada juga diutarakan Pelaksana tugas (Plt) Camat Karimunjawa Mu'adz. Dia menyampaikan daya dukung wisatawan di wilayahnya ini sangat terbatas. Sebab, sebagian besar bahan kebutuhan pokok disuplai dari daratan Jepara.
’’Karena ada keterbatasan soal sumber daya, seperti air, listrik, makanan, dan kebutuhan-kebutuhan lain,’’ kata dia.
Menurutnya, jumlah ideal wisatawan dalam satu waktu di Karimunjawa itu tak lebih dari 2.500 orang. Jika melebihi, berpotensi mengurangi kenyamanan dalam berwisata. Pasalnya hanya ada 85 penginapan di sana, jumlah itu sudah meliputi hotel maupun homestay.
Dalam waktu dekat, pihaknya berencana akan berkoordinasi dengan para pelaku wisata. Yakni untuk membahas adanya gagasan aplikasi yang menyediakan informasi okupansi penginapan. Sebab sajian data harus selalu diperbarui sesuai kondisi terkini atau realtime.
Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Jepara – Liburan panjang Iduladha lalu membuat wisatawan di Karimunjawa Jepara membludak. Kondisi itu menjadi perhatian.
Salah satunya datang dari Sekretaris Persatuan Hotel dan Restoran Karimunjawa (PHRK) Venny Ratna Hendarsari. Ia meminta Pemkab Jepara turut mengatur kunjungan wisatawan ke Karimunjawa.
Menurutnya, mayoritas pelaku wisata di Karimunjawa sepakat arah pengembangan pariwisata Karimunjawa, Jepara lebih cocok mengedepankan aspek berkelanjutan.
Bukan hanya berorientasi pada peningkatan kunjungan, tapi juga kualitas demi kenyaman pelancong selama berwisata. Termasuk menjaga citra positif destinasi tersebut.
Venny menyampaikan, dibanding konsep wisata masal, penerapan konsep wisata berkelanjutan diyakini dapat menjaga kelestarian ekologi Karimunjawa.
Iapun merekomendasikan adanya ketentuan terkait batasan ideal jumlah wisatawan ke Karimunjawa. Sebab jika dibiarkan membludak, akan berimbas pada layanan maupun ketersediaan penginapan.
Belum lagi, lanjutnya, soal aspek sumber daya di kepulauan yang terbatas, mulai dari cadangan air hingga bahan pangan.
’’Kami ingin Karimunjawa akan tetap lestari dengan tidak menjadi sebuah destinasi wisata yang mass tourism (wisata masal, red),’’ kata Venny, Rabu (12/7/2023).
Venny menyebutkan, sejauh ini total keanggotaan PHRK ada 40 hotel dan 12 restoran yang sudah beroperasi di Karimunjawa. Itu belum termasuk rumah tinggal sewaan atau homestay.
Hal senada juga diutarakan Pelaksana tugas (Plt) Camat Karimunjawa Mu'adz. Dia menyampaikan daya dukung wisatawan di wilayahnya ini sangat terbatas. Sebab, sebagian besar bahan kebutuhan pokok disuplai dari daratan Jepara.
’’Karena ada keterbatasan soal sumber daya, seperti air, listrik, makanan, dan kebutuhan-kebutuhan lain,’’ kata dia.
Menurutnya, jumlah ideal wisatawan dalam satu waktu di Karimunjawa itu tak lebih dari 2.500 orang. Jika melebihi, berpotensi mengurangi kenyamanan dalam berwisata. Pasalnya hanya ada 85 penginapan di sana, jumlah itu sudah meliputi hotel maupun homestay.
Dalam waktu dekat, pihaknya berencana akan berkoordinasi dengan para pelaku wisata. Yakni untuk membahas adanya gagasan aplikasi yang menyediakan informasi okupansi penginapan. Sebab sajian data harus selalu diperbarui sesuai kondisi terkini atau realtime.
Editor: Zulkifli Fahmi