Soal Biaya Haji, Abdul Wachid: BPKH Diminta Jujur Kepada Rakyat
Faqih Mansur Hidayat
Selasa, 25 Juli 2023 15:41:00
Murianews, Jepara – Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid meminta Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI untuk jujur kepada rakyat terkait biaya haji. Kejujuran itu amat penting untuk menjaga stabilitas manajemen keuangan yang dikelola.
Wachid menyatakan, sebagian besar masyarakat mengetahui biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) hanya Rp 35 juta per orang. Dengan rincian biaya pendaftaran Rp 25 juta dan pelunasan Rp 10 juta.
Padahal, DPR RI dan Pemerintah menyepakati besaran rata-rata Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2023 haji reguler sebesar Rp 90.050.637,26 per jemaah. Yang terdiri dari Bipih atau biaya yang dibayar langsung oleh jemaah haji, rata-rata per jemaah Rp 49.812.700,26 atau sebesar 55.3 persen dari BPIH. Sedangkan sisanya bersumber dari Nilai Manfaat Keuangan haji sebesar Rp 40.237.937 atau sebesar 44.7 persen dari BPIH.
“Soal biaya ini BPKH harus terus terang dan jujur kepada calon jemaah. Kalau disubsidi (dengan nominal tinggi, red) terus-menerus akan repot. Di sisi lain, biaya haji akan terus naik,” jelas politisi Partai Gerindra asal Kabupaten Jepara itu, Selasa (25/7/2023).
Wachid memprediksi, di tahun-tahun mendatang, kemungkinan besar biaya haji akan terus naik. Pasalnya, mata uang yang digunakan untuk pembayaran ibadah hajji menggunakan dollar Amerika Serikat dan real yang notabene semakin tahun semakin perkasa di depan nilai mata uang rupiah.
”Tahun 2024 nanti, kemungkinan tembus Rp 100 juta per jemaah,” ucap Wachid.
Pihaknya meminta agar BPKH terus mensosialisasikan biaya haji yang sebenarnya. Sebab, jika saat ini Bipih masih berada di bawah Rp 50 juta itu, dikarenakan ada subsidi.
Saat ini, lanjut Wachid, dana haji yang masih dikelolah oleh BPKH sebesar Rp 158 triliun. Dirinya menyarankan, BPKH memperbanyak investasi untuk menjaga kondisi keuangan. Beberapa investasi yang bisa ditarget yaitu investasi hotel dan katering di Arab Saudi.
”Jadi, hotelnya itu selain dipakai untuk jemaah haji, bisa juga dipakai untuk jemaah umroh. Setiap tahun setidaknya ada 1,8 juta jemaah umroh. Dari sana sudah bisa dihitung berapa peluang investasi dari hotel,” pungkas Wachid.
Editor: Dani Agus



