Kendalikan Inflasi, Pemkab Jepara Dikucuri Dana Rp 9,6 Miliar
Faqih Mansur Hidayat
Senin, 7 Agustus 2023 20:25:00
Murianews, Jepara – Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dinilai sukses mengendalikan inflasi. Oleh Kementrian Keuangan Republik Indonesia, Kota Ukir dikucuri dana insentif fiskal sebesar Rp 9,6 miliar untuk menekan inflasi di daerah.
Seperti diketahui, Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta menerima penghargaan sebagai pengendali inflasi terbaik di Indonesia beberapa hari lalu. Sebagai hadiahnya, Kabupaten Jepara mendapatkan dana insentif fiskal itu.
”Dana itu (insentif fiskal, red), masuk ke kas pemerintah daerah tahun ini,” kata Edy Supriyanta.
Hanya saja, jelas Edy, dana Rp 9,6 miliar tersebut tidak bisa digunakan untuk pembangunan fisik. Menteri Keuangan RI telah menggariskan bahwa dana itu hanya boleh digunakan untuk mengendalikan inflasi. Seperti untuk sektor pertanian, peternakan dan hal-hal yang menjadi kebutuhan pokok dan mendasar bagi masyarakat.
”Tidak boleh. Tidak boleh untuk pembangunan fisik. Sudah ada plot-plotnya,” tegas Edy.
Edy menyampaikan, dari 33 pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota yang menerima penghargaan tersebut, Kabupaten Jepara merupakan satu-satunya dari Jawa Tengah. Dia menjelaskan lankah-langkah yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Jepara sehingga berhasil menjadi salah satu pengendali inflasi terbaik di Indonesia.
Dijelaskan, kunci kesuksesan pengendalian inflasi itu adalah memotong jalur distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas), sehingga distribusi dan harganya stabil. Menurutnya, salah satu yang menjadi atensi pemerintah pusat dalam pengendalian inflasi adalah kerja sama antardaerah. Pada kebijakan ini, anggota TPID Kabupaten Jepara dia arahkan supaya tidak hanya mengejar kerja sama dalam bentuk menjual produk ke luar daerah.
Selain itu, inventarisasi produsen kepokmas juga amat penting untuk mengendalikan laju distribusi kepokmas. Pemerintah juga beberapa kali menggelar pangan murah, pengawasan distribusi kepokmas dan bahan pokok penting, melaksanakan berbagai program perlindungan sosial, melaksanakan penyaluran cadangan pangan pemerintah, stabilisasi stok LPG dan BBM, hingga peningkatan produksi dan penganekaragaman produk pangan.
Editor: Dani Agus



