Naik Level, Kekeringan di Jepara Berstatus Tanggap Darurat
Faqih Mansur Hidayat
Selasa, 12 September 2023 13:03:00
Murianews, Jepara – Jumlah wilayah di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah yang mengalami kekeringan semakin banyak. Sehingga, status kekeringan di Kota Ukir naik dari siaga menjadi tanggap darurat.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Arwin Nor Isdiyanto menyatakan, mulai hari ini (12/9/2023) status kekeringan dan krisis air bersih meningkat jadi tanggap darurat. Sebelumnya, wilayah yang mengalami kekeringan hanya di tiga kecamatan. Kini menjadi enam. Yaitu Kecamatan Donorojo, Keling, Kembang, Kedung, Pecangaan dan Nalumsari.
”Per hari ini statusnya naik (jadi tanggap darurat, red) karena yang terdampak bertambah,” kata Arwin, Selasa (12/9/2023).
Selain karena bertambahnya wilayah yang mengalami kekeringan, peningkatan status tersebut didasarkan pada berkurangnya debit air sungai. Diketahui, Sungai Welahan Drainase (SWD) II yang melintasi wilayah Kecamatan Kalinyamatan, Pecangaan, Kedung dan Welahan debit airnya berkurang drastis.
Bahkan, di Desa Gerdu Kecamatan Pecangaan, Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bumpis tidak bisa beroperasi. Akibatnya, air bersih tidak bisa dialirkan ke Desa Ujungpandan, Gerdu, Kaliombo, Tedunan, Karangaji dan Kedungmalang.
”Debit air sungai sangat kering. Sudah tipis tidak bisa diambil,” jelas Arwin.
Sementara berdasarkan peringatan dini kekeringan meteorologis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sejak Senin (11/9/2023) kemarin, Kabupaten Jepara masuk ke salah satu wilayah dengan status awas kekeringan. Itu didasarkan analisis hari tanpa hujan dan curah hujan. Serta prakiraan curah hujan probabolistik.
Editor: Dani Agus



